Selain paten, Universitas Diponegoro juga memiliki karya cipta (hak cipta) mencapai 500 yang telah melampaui target tahun ini. Undip berharap tahun depan bisa meraih paten dan hak cipta yang jauh lebih unggul dari universitas lain.
Undip juga berharap paten yang dihasilkan lebih mudah dan cepat dikomersialisasi dan dihilirkan. Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Penyerahan penghargaan itu merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam pemulihan ekonomi dan disertai dengan penyerahan sertifikat dan surat pencatatan kekayaan intelektual. Acara tersebut dibarengi dengan kegiatan roving seminar dan Yasonna Mendengar Kawasan ke-4.
Roving seminar merupakan salah satu program unggulan DJKI, yang bertujuan meningkatkan pemahaman Pimpinan Daerah, Lembaga, Pendidikan, serta Pemangku Kepentingan lain terkait manfaat hadirnya kekayaan intelektual. Lalu, dapat bersinergi dan berkolaborasi guna memanfaatkan sistem kekayaan intelektual untuk memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam pemulihan ekonomi nasional.
Sejumlah program unggulan DJKI yang meraih Top Digital Awards adalah: Persetujuan Otomatis Pelayanan Kekayaan Intelektual (POP HC dan POP Merek), IP Market Place, dan Pusat Data Nasional KIK Terintegrasi. DJKI meraih Level Star 5: POPHC karena peningkatan permohonan sebesar 24 persen (91.566) dan Kenaikan PNBP sebesar 22 persen (Rp25.642.000.000). DJKI juga meraih Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 dengan hasil Nihil Temuan.
Baca juga: Patenkan 1.518 Produk Riset, Unpad Jadi Perguruan Tinggi ke-3 Pemohon Hak Cipta Terbanyak |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News