Erina Gudono, menantu Presiden Joko Widodo, memperlihatkan surat penerimaan beasiswa dari University of Pennsylvania. DOK IG @erinagudono
Erina Gudono, menantu Presiden Joko Widodo, memperlihatkan surat penerimaan beasiswa dari University of Pennsylvania. DOK IG @erinagudono

Tuntutan Penarikan Beasiswa Erina Gudono di Penn Dibahas di Media Kampus The Daily Pennsylvanian

Renatha Swasty • 20 September 2024 10:15
Jakarta: Kemarahan masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup mewah Erina Gudono, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), berujung permintaan penarikan beasiswa di University of Pennsylvania (Penn) dibahas oleh media kampus The Daily Pennsylvanian (DP). Artikel dirilis pada 15 September 2024 di laman thedp.com
 
Dalam artikel berjudul 'Indonesians urge Penn to revoke scholarship granted to daughter-in-law of country’s president' itu menyoroti banyak masyarakat Indonesia melalui media sosial Instagram dan X (dulu Twitter) meminta agar University of Pennsylvania menarik beasiswa Erina.
 
"Sejumlah orang Indonesia mendesak Penn untuk mencabut beasiswa yang ternyata diberikan kepada mahasiswa School of Social Policy & Practice (SP2) Erina Gudono, menantu presiden Indonesia," tulis laman itu dikutip Jumat, 20 September 2024.

DP menulis Erina yang terdaftar dalam program kepemimpinan nirlaba sekolah tersebut dan menikah dengan putra bungsu Presiden Indonesia Joko Widodo, mengumumkan telah menerima beasiswa SP2 dalam sebuah unggahan di Instagram pada tanggal 28 Juli.
 
Sejak saat itu, sejumlah orang Indonesia menggunakan media sosial -termasuk platform X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dan Instagram- menyuarakan keprihatinan mereka atas penerimaannya dengan menuduh bahwa latar belakangnya yang istimewa membuatnya menjadi penerima beasiswa yang tidak layak.  
 
"Gudono dan SP2 tidak menanggapi permintaan komentar," tulis DP.
 
DP juga menyoroti pengguna menandai Penn di komentar postingan Erina dan caption dari postingan kritis mereka sendiri, menyerukan agar universitas mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Pengkritik juga memulai kampanye email massal yang menuntut pencabutan beasiswa Gudono.
 
“Saya tidak menyangka bahwa Allah SWT akan berbaik hati memberikan rezeki untuk anak dan kuliah dalam waktu yang bersamaan dalam satu tahun pernikahan,” tulis Gudono dalam unggahan tersebut, yang aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia, DP mengutip tulisan Erina di Instagram.  
 
DP turut mewawancarai lulusan Columbia University, Patricia Kusumaningtyas. Dia mengatakan kepada The Daily Pennsylvanian beberapa kemarahan seputar dugaan beasiswa yang diterima Erina berasal dari “gaya hidupnya yang sangat mewah” dan kurangnya komentar “terhadap kerusuhan politik dan protes yang terjadi di Indonesia.”
 
Kusumaningtyas mempermasalahkan kurangnya komentar Rina tentang krisis yang sedang berlangsung terkait dengan keputusan pengadilan tinggi Indonesia baru-baru ini. Keputusan tersebut menyatakan partai politik tidak perlu memiliki representasi minimum 20 persen untuk mengajukan calon, yang melonggarkan persyaratan partisipasi politik.
 
Kurang dari satu hari kemudian, DPR RI mengajukan mosi darurat untuk membatalkan perubahan ini, yang disambut dengan kritik dan kekhawatiran yang meluas bahwa pemilihan kepala daerah akan menjadi tidak dapat diganggu gugat.
 
Pada hari-hari berikutnya, warga negara Indonesia melakukan protes di Jakarta - ibukota negara - menentang mosi tidak percaya yang diajukan, yang akan melestarikan sistem politik yang ada dan menguntungkan Jokowi dan penggantinya, Presiden terpilih Prabowo Subianto.
 
“Ada banyak protes - semua teman saya memprotes dan kemudian dilempari gas air mata,” kata Kusumaningtyas kepada DP. “Tidak adil bahwa begitu banyak penindasan dipertahankan oleh pemerintahan Jokowi dan Erina menjadi begitu tuli”
 
Kusumaningtyas mengatakan Gudono seharusnya bebas untuk mengejar pendidikannya. Namun, ia mendorong Penn untuk “memikirkan pelamar di masa depan yang memiliki andil dalam mengganggu isu-isu hak asasi manusia (dan) isu-isu demokrasi di negara mereka sendiri” ketika mempertimbangkan calon penerima beasiswa.
 
Perhatian media kampus terhadap masalah ini menarik banyak pembaca. Berita ini menjadi artikel yang paling banyak dibaca dengan menempati urutan kedua.
 
Baca juga: Mau Satu Kampus Sama Erina Gudono? Intip Profil University of Pennsylvania Yuk! 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan