"Tapi ini masih perlu dikaji lagi, karena menurut data mereka ada 5000-1000 BC (before century) ada satu kapak," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Pengumpulan Museum Nasional, Nusi Lisabilla dalam Taklimat Media di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari 2020.
Nusi mengatakan, yang membuat terkejut, berdasarkan data kapak tersebut berasal dari pulau Kalimantan. Karena, peninggalan sejarah berbentuk kapak jarang ditemukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Peninggalan masa prasejarah khususnya kapak di Kalimantan itu agak jarang. Ini makanya kita kaji lagi, cek ulang," terangnya.
Sementara itu, Kepala Museum Nasional menjelaskan, kapak ini terbuat dari batu. Terkait keberadaanya berdasarkan data Museum Nusantara yang berganti nama menjadi Prinsenhof berasal Kalimantan memang perlu diteliti lebih lanjut.
"Kemudian dari era neolitikum masih relevan kalau di sana ada bahannya sesuai dengan kapak itu. Artinya tidak dari Jawa, kemudian dibawa Belanda ke Kalimantan kemudian kita telusuri batuan itu, kalau batuan itu ada di Kalimantan ini masih relevan," jelasnya.
Museum Nasional mulai meregistrasi 1.500 koleksi benda bersejarah nusantara yang tiba dari Belanda 23 Desember 2019 lalu ini. Tercatat ada beberapa jenis benda yang dikembalikan, mulai dari tekstil, wayang, mata uang, model perahu, foto, perhiasan, dan senjata.
Adapun semua benda ini akan disimpan di Museum Nasional Storage yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Nantinya di sana akan dilakukan pengkajia dan konservasi.
(CEU)