Dewan Pengarah Siberkreasi, Yosi Mokalu. Foto: Tangkapan layar
Dewan Pengarah Siberkreasi, Yosi Mokalu. Foto: Tangkapan layar

Kenapa Mahasiswa Bisa Terjerat Pinjol?

Medcom • 18 September 2023 12:12
Jakarta: Fenomena pinjaman online (pinjol) sudah masuk ke kampus. Tak sedikit mahasiswa harus terjerat dari utang dan kesulitan untuk melunasinya.
 
Kenapa mahasiswa bisa terjerat pinjol? Dewan Pengarah Siberkreasi, Yosi Mokalu, menjelaskan awal mula ketertarikan generasi milenial atau mahasiswa kepada pinjol.
 
Menurutnya, disrupsi teknologi jadi faktor pendorong yang membuat informasi menjadi lebih cepat diterima, termasuk informasi gaya hidup. Selain itu, Yosi berpendapat anak muda kerap kali butuh pengakuan sesamanya.

"Sehingga, untuk memenuhi ekspektasi tersebut, anak muda rela tanpa perhitungan menggunakan pinjol," kata Yosi melalui keterangan tertulis yang diterima Senin, 18 September 2023.
 
Pernyataan Yosi ini mengemuka dalam Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertema “Pinjol dan Generasi Milenial: Pentingnya Informasi Yang Jelas”. Diskusi yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini dilaksanakan pada Jumat, 15 September 2023.
 
Yosi mengatakan tanpa kemampuan mengelola keuangan dan finansial yang baik, seorang yang terjerat pinjol akan kesulitan untuk melunasi. "Terutama generasi milenial yang akrab dengan dunia digital," ujar dia.
 

Tertarik pasar modal

Specialist Market Development Indonesia Stock Exchange, Marco Poetra Kawet, mengatakan ada kaitan antara pinjol dan pasar modal. Dengan banyaknya generasi milenial dan gen Z, inovasi digital dipercepat setelah pandemi covid-19 dan mengarah ke anak muda.
 
Ia mencontohkan pasar modal di tiga tahun terakhir memiliki 11 juta investor. Sebanyak 60% berasal dari generasi milenial. Menurutnya, pemilik rekening fintech saat ini 62% merupakan milenial.
 
Marco menjelaskan milenial bisa jadi menggunakan pinjol untuk membeli saham yang dianggap menguntungkan. Akan tetapi, hal ini tidak disertai dengan kemampuan literasi keuangan. Hal ini terlihat kontribusi milenial sebesar 44% kredit macet di pinjol.
 
"Faktor FOMO (fear of missing out) masih menjadi faktor utama kenapa akhirnya generasi muda ini banyak mengambil fasilitas pinjol," kata Marco.
 
Dia menambahkan generasi muda juga belum bisa membedakan antara kepentingan yang sifatnya urgensi produktif dengan tuntutan yang sifatnya konsumtif.
 

Cermat memilih pinjol

Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sarjito, mengimbau mahasiswa untuk cermat memilih pinjol jika memang membutuhkan uang. Paling sederhana, pinjamlah dana melalui pinjol yang memiliki izin dari OJK.
 
"Pelaku jasa keuangan yang berizin dari OJK kalau macem-macem pasti akan ditindak dengan keras. Artinya, digifriends akan mendapatkan perlindungan yang lebih baik daripada berurusan dengan pinjol yang tidak berizin,” kata dia.
 
Baca: Godaan Kemudahan Pinjol Berbunga Tinggi
 
Sarjito mengatakan cara mengetahui izin jasa keuangan tersebut yakni dengan mengunjungi website OJK atau menelepon 157 atau Whatsapp (081157157157). Dia menyebut saat ini ada 102 pinjol yang berizin di OJK.
 
Dalam mengatasi masalah-masalah pinjol, Sarjito menjelaskan ada satgas khusus OJK yang sudah berkordinasi dengan Google, Meta, hingga Kominfo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan