"Ada beberapa ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan selain penyusunan data base sejarah dan tsunami Aceh," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry, Saifullah, dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat, 15 Desember 2023.
Kerja sama itu antara lain program magang dan praktikum pada lembaga dan fasilitas ANRI, pembentukan program pendidikan vokasi kearsipan, penyelenggaraan lembaga kearsipan perguruan tinggi (university archives), dan implementasi pengelolaan arsip dinamis dan statis berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Kerja sama juga terkait pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kearsipan dan penyelenggaraan kajian/telaah/analisis kebijakan kearsipan.
“Kita akan berkerja sama juga dalam penyelenggaraan pengabdian masyarakat kearsipan, pengembangan program Digital Aceh Tsunami Archives (DATA), dan penyelenggaraan Sistem Informasi Kearsipan Nasional dan Jaringan Kearsipan Nasional,” beber Saifullah.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman, menyambut baik kerja sama ini. Mujib mengatakan Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi salah satu daerah rawan bencana dan tercatat memiliki sejarah kejadian bencana terbesar seperti gempa dan tsunami.
"Persoalan tata kelola kearsipan yang kurang baik di masyarakat kita menjadi persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti secara berkala dan berkelanjutan melalui program-program yang akan dikerjasamakan," kata Mujib.
Mujib memastikan UIN Ar-Raniry Banda Aceh berkomitmen mendukung berbagai program dan kegiatan pembenahan kearsipan di Aceh. Dia berharap ke depan pihak ANRI segera melatih tenaga kependidikan dan mahasiswa UIN Ar-Raniry terkait pengelolaaan arsip berbasis digital.
"Ke depan kita fokus melaksanakan KPM Tematik ke masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Aceh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal memperbaiki arsip dan mengedukasi pentingnya memelihara arsip seperi arsip pribadi, contohnya akte kelahiran dan surat berharga lainnya," tutur dia.
Plt Kepala ANRI, Imam Gunarto, mengungkapkan potensi kerja sama antara UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan ANRI sangat besar. Khususnya terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangan sistem kearsipan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
"Kita optimistis UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjadi salah satu contoh penyelenggaraan dan tata kelola arsip Perguruan Tinggi di Aceh," ujar Imam.
Imam juga menyinggung pengembangan SDM dan potensi pembentukan program studi kearsipan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dia mengaku secara nasional, membutuhkan 100 ribu tenaga fungsional kearsipan.
Saat ini, hanya tersedia 13 ribu dan SDM yang tersedia masih sangat kurang. "Di Pulau Jawa, mahasiswa kearsipan yang belum lulus saja sudah dipesan termasuk perusahaan swasta yang membutuhkan lebih banyak kompetensi tenaga kearsipan," ungkap dia.
Baca juga: UIN Ar-Raniry Gandeng UUM Malaysia Gelar Program Double Degree |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News