Prosesi wisuda digelar selama tiga hari, yakni 28 - 30 Juni 2021. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Abd. Aziz menyampaikan ada 1.439 wisudawan yang terdiri atas 1.281 mahasiswa S1 (sarjana) dari empat fakultas, 147 mahasiswa S2 (magister), serta 11 mahasiswa S3 (doktoral).
"Atas nama pimpinan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati. Amalkan ilmu yang sudah diperoleh untuk menjalani kehidupan di masyarakat. Semoga manfaat dan berkah. Amin ya Rabbal Alamin," kata Aziz mengutip siaran pers Kemenag, Rabu, 30 Juni 2021.
Rektor UIN Tulungagung, Maftukhin, mengaku bersyukur bisa menggelar wisuda perdana pascatransformasi. Secara keseluruhan, ini merupakan wisuda ke-28.
Baca: Komisi X Minta Percepat Kelulusan Mahasiswa Kedokteran untuk Bantu Nakes
Maftukhin mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studinya. Dia berharap UIN Tulungagung semakin berkualitas dan berkontribusi kepada masyarakat.
Ia juga berharap transformasi ini, UIN Tulungagung bisa setara dengan perguruan tinggi yang ada di ibu kota provinsi. Meskipun, UIN Tulungagung berada di kabupaten yang sangat jauh dari pusat politik dan ekonomi.
"Apalagi Tulungagung merupakan salah satu wilayah yang disebut dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2018 sebagai wilayah selingkar Wilis yang dalam peta ekonomi peta sosial Jawa Timur dipersepsikan sebagai wilayah yang perlu dikembangkan semua lininya," papar Maftukhin.
Baca: Pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 2 Masih Dibuka Hingga 5 Juli
Ia juga menyebutkan bahwa masih ada tugas berat setelah transformasi ini. Menurutnya, transformasi institusi harus juga dibarengi dengan transformasi yang lain. Misalnya, transformasi teknologi atau transformasi digital dengan pelaksanaan kuliah secara blended (perpaduan luring dan daring).
Transformasi sumber daya juga menjadi perhatian penting. Saat ini, UIN Tulungagung baru memiliki 15 Guru Besar. Dalam waktu dekat, kata dia, akan bertambah lima Guru Besar lagi.
"Dengan semakin banyak guru besar, maka prodi-prodi akan berkembang profesional, memiliki distingsi dan ekselensi, hingga bisa go international. Tahun 2020, sudah ada mahasiswa asing dari 20 negara," ungkap Mastukhin.
Ia juga menyatakan UIN Tulungagung harus mengembangkan bisnis-bisnis di luar kampus untuk mendukung layanan pendidikan. Melalui layanan-layanan labortaorium, UIN Tulungagung akan menuju pada kemandirian kampus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News