“Banyak talenta unggul Timnas yang lahir dari ajang ini. Semoga adik-adik yang berkiprah di GSI bisa membawa Garuda ke tingkat dunia,” kata Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Dessy Arfianto, dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Oktober 2023.
GSI tahun ini digelar di Lapangan ASIOP Training Ground Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 16-29 Oktober 2023. Adapun sistem kompetisi digelar antarprovinsi.
Peserta yang berkompetisi pada tingkat nasional sudah melalui seleksi dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
“Kami sangat bangga, pada tahun ini peserta seleksi untuk GSI secara nasional mencapai 36.005 pemain untuk di tingkat kecamatan. Dari jumlah itu, jumlah pemain yang terdiri dari perwakilan provinsi sebanyak 558 pemain dari 31 provinsi,” beber Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas), Hendarman.
Dia mengatakan GSI yang digelar sejak 2018 telah melahirkan bibit pesepakbola Indonesia yang kini memperkuat Timnas. “Kami bangga kepada alumni GSI yang telah menjadi pemain dan memperkuat di Timnas Indonesia,” ucap Hendarman.
Adapun alumni GSI yang kini memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk kategori usia 16 tahun (U-16) Tahun 2022, adalah Muhammad Narendra Tegar Islami (alumni GSI 2020), Waliy Ma’rifat (Alumni GSI 2019), dan Arkhan Kaka Putra Purwanto (Alumni GSI 2019).
Kemudian, untuk Timnas U-16 Tahun 2019-2021 adalah Aditya Daffa Al-Haqi (Alumni GSI 2018), Diandra Diaz Muzari (Alumni GSI 2018), dan Muhammad Valeron (Alumni GSI 2018). Berikutnya, untuk Timnas U-19 Tahun 2022 yaitu Frezzy Al-Hudaifi (Alumni GSI 2018).
Saat bersamaan, Kemendikbudristek juga mulai merintis Festival Gala Siswi. Ini diselenggarkan secara ekshibisi enam tim.
“Kalian semua adalah penantang sejati, generasi emas kebanggaan orang tua, sekolah dan daerah kalian. Teruslah berjuang untuk menjadi jawara dan menjadi inspirasi bangsa,” tutur dia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menuturkan kehebatan seorang pemain tidak hanya dapat diukur dari ketahanan fisik. Melainkan, kecerdasan intelektual dan emosional yang harus terus dibangun.
“Kemampuan beradaptasi dan kecepatan dalam mengambil keputusan menjadi salah satu tolok ukur kecerdasan seorang pemain bola yang harus diasah. Jika ada kesalahan, selesaikan masalah dengan kepala dingin. Tetap kompak, teguh mental, pantang menyerah, sportif, dan jujur,” ucap Suharti.
Suharti juga mengingatkan peserta untuk menggalang jejaring dan menumbuhkan semangat kekeluargaan. “Terima kasih atas dukungan orang tua, sekolah, dinas pendidikan, dan pemda yang telah menjaring bibit muda persepakbolaan Indonesia,” ujar Suharti.
Penyelenggaraan GSI yang ke-6 tahun ini kembali digelar luring. Saat pandemi, GSI berhasil melakukan adaptasi/inovasi dengan tetap menyelenggarakan kompetisi secara daring di tingkat kecamatan hingga provinsi. Kemudian, pada tingkat nasional dilakukan training centre untuk melatih pemain dan pelatih.
“Alhamdulillah, hal tersebut telah menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi referensi dalam metode pencarian bakat olahraga sepakbola secara daring,” ujar Hendarman.
Adapun GSI bertujuan untuk mengidentifikasi bibit bibit unggul talenta sepakbola peserta didik, memberikan pengalaman pelatihan tingkat nasional kepada peserta dan pelatih daerah. Lalu, memberikan kesempatan peserta berprestasi untuk dipilih menjadi calon pemain timnas sepakbola sesuai dengan kebijakan PSSI dan melahirkan duta-duta sepakbola untuk menjadi generasi yang unggul berprestasi.
Baca juga: O2SN Mengidentifikasi Bibit Atlet Masa Depan |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News