Dyah Fahmi Putri. DOK Vokasi Kemdikbud
Dyah Fahmi Putri. DOK Vokasi Kemdikbud

Orang Pertama yang Kuliah di Keluarga, Putri Tembus PENS Lewat SNBP

Renatha Swasty • 15 April 2024 15:59
Jakarta: Dyah Fahmi Putri tak bisa menyembunyikan kebahagiannya berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 di Prodi D-3 Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Apalagi, Putri merupakan satu-satunya di keluarga yang berhasil menembus bangku kuliah.
 
“Saya bungsu dari tujuh bersaudara dan di antara kakak-kakak saya, hanya saya satu-satunya yang dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Rata-rata kakak saya tamatan SMP dan SMA/SMK, bahkan ada yang putus sekolah,” beber Putri dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Senin, 15 April 2024.
 
Siswa kelas XII SMKN Jateng ini berasal dari keluarga sederhana. Meski begitu, keinginannya untuk kuliah sudah ada sejak kecil.

Putri ingin mengubah nasib dan meningkatkan ekonomi keluarga. Sejak ayahnya meninggal, ibunya lah yang berperan sebagai kepala keluarga dengan bekerja serabutan dan menekuni pengobatan tradisional.
 
Ibunya kerap diminta meracik jamu oleh warga sekitar. Meski beberapa kakaknya telah bekerja, Putri tak ingin bergantung.
 
“Saya hanya ingin mandiri, tanpa membebani siapa pun. Itu kenapa saya memilih untuk lanjut kuliah. Mudah-mudahan selepas kuliah saya bisa bekerja lebih baik, di posisi yang lebih baik lagi,” tutur Putri.
 
Keinginan Putri lanjut kuliah didukung sang ayah. Dia mengenang sang ayah sempat berpesan Putri harus belajar lebih giat dan mengejar pendidikan tinggi agar dapat memperbaiki perekonomian keluarganya.
 
“Dan, supaya tidak disepelekan oleh orang-orang, seperti yang terjadi pada Ayah dan Ibu saya. Ayah juga mengingatkan agar jangan sampai saya membuat orang tua kecewa dan harus bahagia di masa depan dengan keberhasilan,” ujar dia.
 
Finalis Duta Anti Korupsi Kota Semarang ini punya segudang prestasi, antara lain Olimpiade Sain Nasional (OSN) Sejarah tahun 2021 serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi Palang Merah Remaja di tingkat Kota dan Provinsi.  
 
Putri mengenal PENS dari kakak kelasnya yang pernah mengunjungi sekolah untuk mengenalkan kampus. Sejak saat itu, dia mengaku ingin kuliah di PENS.
 
Putri lantas mulai fokus mengejar mimpinya agar diterima di PENS. Pendampingan dari guru-guru di SMKN Jateng dalam mengawal siswa-siswinya sejak masuk hingga lulus juga menjadi salah satu faktor pendukung yang patut diapresiasi.  
 
Putri sangat bersyukur diterima di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Dia tahu betul PENS termasuk politeknik unggul di bidang elektronika.
 
"Jadi, saya sempat berpikir berkali-kali sebelum mendaftar. Apakah saya mampu menembus? Dan saya kaget saat tahu jika diterima di PENS. Alhamdulillah, saya diterima, jadi hadiah dan berkah saya di bulan Ramadan ini. Saya akan berusaha sebaik mungkin di PENS,” ucapnya.  
 
Humas SMKN Jateng, Heru Purnomo, menyampaikan sejak 2018, tercatat ada delapan alumni SMKN Jateng yang berhasil melanjutkan ke PENS. “Dari 8 alumni itu, hampir semuanya memiliki prestasi yang baik. Dua di antaranya terpilih mengikuti Program IISMA di Taiwan,” kata Heru.
 
Heru mengungkap proses seleksi penerimaan siswa di SMKN Jateng cukup ketat. Sebab, dari 2.000 an pendaftar, tersaring sekitar 180-an siswa tiap tahunnya.
 
"Kami harus benar-benar memastikan calon siswa yang diterima ini berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga perlu dicek dan dipastikan keadaannya,” beber Heru.
 
Seluruh biaya pendidikan sekolah dibebankan ke APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Biaya yang ditanggung antara lain asrama, biaya makan, pakaian seragam, alat tulis dan kelengkapannya dan beberapa biaya lain.
 
“Siswa sama sekali tidak dipungut biaya selama masa pendidikan,” ujar Heru.   
 
Dia menuturkan SMKN Jateng didirikan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan utamanya untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah melalui jalur pendidikan.
 
“Sekolah ini harus dapat menjadi sarana memutuskan rantai kemiskinan di wilayah Jawa Tengah. Dan ini sejalan dengan program pemerintah. Untuk itu kami harus berupaya sebaik-baiknya mewujudkan hal ini,” kata Heru.  
 
Wakil Direktur Bidang Akademik PENS, Bambang Sumantri, mengatakan PENS sebagai salah satu politeknik penyelenggara pendidikan tinggi vokasi di Indonesia memiliki peran strategis dalam memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
 
“Kami dukung penuh melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), termasuk Putri yang lolos SNBP dan mengajukan KIP-Kuliah,” kata Bambang.
 
Baca juga: PENS Tambah Kuota SNPMB 2024 Jadi 1.500 Mahasiswa Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan