Wakil Direktur bidang Akademik PENS, Bambang Sumantri. DOK Vokasi Kemdikbud
Wakil Direktur bidang Akademik PENS, Bambang Sumantri. DOK Vokasi Kemdikbud

PENS Tambah Kuota SNPMB 2024 Jadi 1.500 Mahasiswa Baru

Renatha Swasty • 27 Februari 2024 10:02
Jakarta: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menyiapkan kuota 1.500 mahasiswa baru dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024. Terdapat tiga jalur penerimaan yang terbuka, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Jalur Mandiri.
 
Wakil Direktur bidang Akademik PENS, Bambang Sumantri, mengungkapkan kuota yang disiapkan bertambah dari sebelumnya hanya 1.140. Penambahan ini untuk memperluas kesempatan kepada lulusan SMK maupun SMA dan MA yang ingin melanjutkan studinya ke PENS.
 
Terlebih, PENS merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi favorit di Indonesia dengan minat calon mahasiswa baru terus meningkat dari tahun ke tahun. PENS juga mengakomodasi peserta didik paket C, tetapi dengan ketentuan tahun kelulusan dan batasan usia tertentu.

Bambang menyebut penambahan kuota juga kerena ada tambahan sarana dan prasarana berupa Gedung Smart Automation Workshop (SAW). Ini akan mendukung pembelajaran di semester baru.  
 
“Penambahan kuota tentunya akan berimbas pada proses belajar mengajar sekaligus pemakaian fasilitas di kampus dan kami berkomitmen akan mengoptimalkan sarana dan prasarana dan menambah jumlah kelas,” kata Bambang dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa, 27 Februari 2023.
 
Bambang memaparkan tahun ini, 30 persen dari total kuota mahasiswa baru diambil dari jalur SNBP, 40 persennya dari jalur SNBT, dan sisanya dari Jalur Mandiri.  
 
“Dengan beberapa jalur seleksi, kami berharap akan memunculkan alternatif kesempatan bagi pendaftar untuk bergabung di PENS,” kata Bambang.
 
Bambang juga mengungkapkan Seleksi Mandiri yang bakal digelar di PENS. Terdapat dua gelombang Seleksi Mandiri (Simandiri) PENS.
 
Pada gelombang pertama, terdapat tiga skema seleksi mandiri, yaitu melalui prestasi kemitraan yang seleksinya melalui prestasi rapor, prestasi khusus SMK, dan bagi putra daerah yang berada di dua PSDKU PENS, yaitu PSDKU Lamongan dan PSDKU Sumenep, termasuk juga bagi calon penerima beasiswa daerahnya.
 
PENS juga memberikan keleluasaan bagi pendaftar di gelombang pertama Simandiri. Pendaftar gelombang ini dapat mendaftar juga di gelombang kedua secara paralel tanpa menunggu pengumuman hasil seleksi, mengingat waktu pendaftaran yang berjalan bersamaan.
 
“Jika di gelombang pertama dikhususkan bagi lulusan tahun 2024, maka di Simandiri gelombang kedua ini boleh dari lulusan 2022, 2023 dan 2024, termasuk peserta didik paket C tahun 2022, 2023 atau 2024 dengan umur maksimal 22 tahun per 1 Juli tahun ini," papar Bambang.
 
Adapun Simandiri gelombang 2 masuk dalam kategori Seleksi Mandiri Konsorsium bersama dengan Politeknik Negeri lainnya di bawah Kemendikbudristek. Informasi lengkapnya bisa diakses di website PENS.
 
Bambang menyebut dari tahun ke tahun pendaftar PENS mengalami peningkatan. Terlepas tingginya minat lulusan SMA, SMK, dan MA yang ingin belajar di program Sarjana Terapan reguler, PENS juga membuka Program Diploma 3 dan Program Pendidikan Jarak Jauh.
 
Ini sangat akomodatif bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi tanpa meninggalkan aktivitas lain, seperti bekerja, berwirausaha, dan lain sebagainya. PENS berusaha menjembatani keinginan studi lanjut calon mahasiswa dengan berbagai keterbatasan.
 
Bambang berpesan agar lulusan benar-benar memilih jurusan sesuai dengan passion dan kemampuannya. Dia berharap dengan mengenali potensi diri serta meninjau akreditasi maupun kurikulum program studi yang dituju, pendaftar tidak ragu memilih jurusan maupun kampus tujuannya.
 
Terpenting, kata dia, semangat dan mau bekerja keras. Terlebih, saat ini kualitas keahlian sangat dibutuhkan di dunia kerja.
 
"Saya contohkan, lulusan Diploma 3 PENS, yang saat ini masih diminati industri. Cepat lulus, cepat kerja, dan tidak perlu khawatir karena bisa juga lanjut ke jenjang Sarjana Terapan, maupun Pascasarjana Terapan. Karena pendidikan merupakan salah satu cara untuk memutus rantai kemiskinan,” tegas dia. 
 
Baca juga: Inovasi Keren dari PENS, Alat Pemeriksa Jantung Portable

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan