"Almarhum telah menapaki perjalanan panjang di dalam kariernya. Sejarah mencatat, almarhum adalah sosok yang santun dan penuh hormat kepada siapa pun baik senior maupun juniornya. Sejumlah prestasi dan jasa serta bakti telah dipersembahkan kepada masyarakat, bangsa dan negara, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu," ujar Sekretaris Institut, Widjaja Martokusumo, saat pelepasan jenazah di Aula Timur ITB dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 7 Maret 2023.
Yatna lahir di Kediri, 23 Maret 1956. Dia meninggal dalam usia 66 tahun.
Almarhum mengenyam pendidikan S1 Teknik Mesin ITB pada 1980, S2 di Kobe University, Jepang 1990, dan S3 di Kobe University, Jepang pada 1993. Yatna menjadi dosen PNS sejak 1 April 1982 dan diangkat menjadi Guru Besar pada 1 Desember 2009.
Jabatan yang pernah diembannya antara lain Sekretaris Kelompok Keahlian Teknik Produksi Mesin FTI 2005, Ketua Program Studi Teknik Mesin FTI 2006-2008, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTMD 2008-2011, Dekan FTMD 2011-2015, dan Ketua Kelompok Keahlian Teknik Produksi Mesin FTMD 2018 sampai saat ini.
Semasa pengabdian di ITB, dia pernah menerima penghargaan, yaitu Satyalancana Karya Satya Pengabdian 10 tahun dari Presiden RI, Penghargaan Pengabdian 25 tahun dari Rektor ITB, Satyalancana Karya Satya Pengabdian 30 tahun dari Presiden RI, Penghargaan Pengabdian 35 tahun dari Rektor ITB, Penghargaan Pengabdian 40 tahun dari Rektor ITB, dan Penghargaan ITB Bidang Pengembangan Institusi tahun 2022.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya dan semoga almarhum mendapat tempat terbaik dan mulia di sisi Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Unpad Berduka, Guru Besar Purnabakti Iman Supandiman Meninggal Dunia |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News