Osteoporosis merupakan kondisi kurangnya kepadatan tulang sehingga menjadi keropos dan mudah patah. Penyakit tulang ini memang jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Melansir laman WOD, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia 50 tahun ke atas menderita osteoporosis hingga patah tulang.
Tujuan dari peringatan WOD adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya menjaga kesehatan tulang. Osteoporosis oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia itu mencatat sekitar 200 juta orang di dunia menderita osteoporosis. Sementara itu, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia sudah mencapai 19,7 persen.
Data dari Kemenkes menyebutkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sekitar 10,3 persen. Artinya, dua dari lima penduduk Indonesia berisiko osteoporosis.
Penyakit tulang keropos ini bisa menyebabkan risiko komplikasi, seperti fraktur bisa memicu perdarahan, emboli, cedera kepala yang menyebabkan kematian. Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Univeristas Negeri Surabaya Kunjung Ashadi menjelaskan osteoporosis disebabkan karena penurunan kemampuan tubuh meregenerasi tulang sehingga kepadatannya berkurang.
Ini biasanya terjadi mulai usia 35 tahun (faktorusia). Tulang keropos juga disebabkan karena faktor genetik dan gangguan hormon.
Selain itu, juga disebabkan faktor kebiasaan atau pola hidup sehari-hari termasuk pola makan, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. “Kalau pola makannya seimbang terutama vitamin D dan kalsiumnya bagus, olahraganya teratur maka risikonya berkurang,” beber dia dikutip dari laman unesa.ac.id, Jumat, 21 Oktober 2022.
Salah satu penelitian, kata Kunjung, menunjukkan genetik Asia memiliki risiko lebih besar mengalami osteoporosis dibandingkan dengan genetik hispanik dan Afrika. Dia mengungkapkan penderita osteoporosis bisa mengalami berbagai gejala berupa, patah tulang ketika terjadi benturan ringan, terjadi nyeri bagian punggung dalam jangka panjang, postur badan membungkuk, dan berkurangnya tinggi badan.
“Ada temuan atau tanda klinis lain yang mudah diamati seperti perubahan postur tubuh seseorang yang sebaiknya harus langsung dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter,” ucap dia.
Kunjung membeberkan osteoporosis tidak datang tiba-tiba, tetapi merupakan tabungan masa lalu seseorang yang mulai terasa pada usia tertentu. Bagi penderita osteoporosis harus menjaga atau mengatur pola makan dan menghindari aktivitas yang beresiko menyebabkan benturan pada tulang. Adapun langkah pencegahan yang bisa dilakukan menurutnya yaitu
1. Berolahraga
Olahraga rutin dapat meminimalisir risiko tulang keropos atau osteoporosis. Olahraga mulai dari yang agak berat seperti angkat beban, jogging, latihan keseimbangan, berjalan di atas bidang lurus, senam dan sebagainya.“Kalau bisa olahraga ini diatur jadwalnya. Ini penting diperhatikan. Olahraga tidak hanya menjaga kita dari tulang keropos, tetapi juga menurunkan risiko berbagai penyakit lainnya. Dengan olahraga, sirkulasi hormonal akan bekerja dengan baik seperti regenerasi sel juga berjalan dengan optimal dan kepadatan tulang terjaga,” papar dia.
2. Gaya hidup-pola makan
Tentu, olahraga juga perlu diimbangi dengan pola makan teratur terutama mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D. Kalsium bisa didapatkan lewat susu, keju, sayuran hijau, sari laut, kacang-kacangan, atau biji-bijian.Sumber vitamin D bisa didapatkan dengan mengonsumsi jenis ikan laut, tuna, salmon, minyak ikan, jamur, hingga kuning telur. Juga ada jenis sayur-sayuran, seperti brokoli, bayam, dan sebagainya.
“Langkah pencegahan harus dilakukan sejak dini, jangan mulai merasakan gejala baru sadar. Pencegahan lebih baik ketimbang mengobati. Pencegahan bisa dilakukan dengan olahraga rutin dan kalau bisa jangan merokok,” tutur dia.
Itulah langkah-langkah pencegahan osteoporosis.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Perempuan yang Berisiko Terkena Osteoporosis |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id