“Platform ini menyajikan informasi kualitas dan ketimpangan secara sederhana dan mudah dipahami bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah, supaya bisa mengidentifikasi dan merefleksikan tantangan untuk kemudian menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Jumat, 1 April 2022.
Nadiem menuturkan dalam Rapor Pendidikan, Dinas pendidikan dapat melihat secara makro isu-isu pendidikan di daerah masing-masing. Maupun melihat berdasarkan jenjang yang menjadi fokus.
“Dinas dapat melihat Angka Partisipasi Kasar (APK) satuan pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS), serta mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik yang terdiri kemampuan literasi dan numerasi, serta indeks karakter," kata Nadiem.
Terpenting, platform ini mempunyai fitur unduh data lengkap untuk satuan dan dinas pendidikan yang tertarik mengolah data lebih lanjut. Nadiem menyebut Rapor Pendidikan juga membantu satuan pendidikan mengatasi bertumpuknya evaluasi.
“Saat ini, satuan pendidikan terbebani evaluasi yang beragam. Lembar-lembar evaluasi mengukur beragam hal dan menghasilkan hasil yang beragam juga, dan kadang hasilnya saling bertentangan. Akibatnya, satuan pendidikan tidak paham apa yang perlu diperbaiki. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah juga sulit memberikan pendampingan yang sesuai,” ucap dia.
Nadiem memastikan Rapor Pendidikan hadir untuk memperbaiki dan menyederhanakan proses evaluasi. Saat ini, sumber data hanya Asesmen Nasional dan Dapodik.
"Tidak ada pengisian borang-borang tambahan lain. Hasilnya juga satu evaluasi dan mengukur hal yang kunci, yaitu mutu dan pemerataan hasil belajar,” kata Nadiem.
Nadiem mengimbau kepala sekolah dan dinas pendidikan segera mengakses Rapor Pendidikan dengan cara mengaktifkan akun pembelajaran belajar.id untuk masuk ke situs raporpendidikan.kemdikbud.go,id. Sementara itu, untuk publik dapat langsung mengakses tombol ‘Lihat Data Publik’.
Nadiem memastikan Rapor Pendidikan hadir bukan untuk menghukum, mencari kesalahan, memberi pemeringkatan, atau membanding-bandingkan sekolah. Rapor Pendidikan hadir untuk membantu sekolah menganalisis dan melakukan perubahan tepat.
"Pemda juga bisa melihat data untuk berpikir bagaimana bisa membantu. Ini adalah perubahan paradigma secara menyeluruh. Yang kita lihat adalah apakah tiap tahun ada peningkatan. Agar setiap sekolah bisa lebih baik lagi,” kata Nadiem.
Nadiem menyebut langkah konkret bagi kepala dinas dan kepala sekolah ialah memanfaatkan data Rapor Pendidikan untuk perencanaan berbasis data. “Segera identifikasi masalah, lakukan refleksi, serta susunlah kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan dan daerah,” tutur dia.
Dia juga memastikan Kemendikbudristek bakal membantu melakukan perencanaan berbasis data melalui bimbingan teknis dan pendampingan mulai April 2022. Kemendikbudristek juga menyiapkan dukungan materi untuk belajar mandiri dan helpdesk.
“Ini era baru, di mana perencanaan berbasis data dimulai bagi sekolah-sekolah kita,” kata Nadiem.
Baca: Rapor Pendidikan Indonesia, Nadiem: AN dan Dapodik Jadi Satu-satunya Rujukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News