Pesawat Sriwijaya Air. Foto: MI
Pesawat Sriwijaya Air. Foto: MI

Ricko Mahulette, Korban Sriwijaya Alumnus Unhas dan ITB yang Gigih

Antara • 11 Januari 2021 11:30
Jakarta:  Raut wajah Magdalena, ibu kandung Ricko Mahulette, korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air terlihat tenang. Meski tertutup masker, matanya telihat berkaca-kaca, memancarkan kesedihan.
 
Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji ini tetap menunggu kepastian hasil pencarian tim penyelamat dan masih berharap ada keajaiban.  "Kami masih menunggu informasi, Bapak (Damianus Mahulette) bersama istri Ricko (Martasari) tadi sudah berangkat ke Jakarta. Kami berharap ada keajaiban dari Tuhan," kata Magdalena.
 
Rumah di kompleks Puri Kencana Asri, Tamalanrea, Kota Makassar Sulawesi Selatan yang ditempatinya ini mulai ramai dikunjungi kerabat dan rekan kuliah korban.  Karangan bunga pun mulai berjejer di sekitar pekarangan rumahnya. Sesekali Mangdalena menarik napas panjang, terisak, saat menerima tamu yang datang untuk memberikan semangat.

Keseharian Ricko, dituturkan Ibunda, sebagai sosok yang sangat baik dan manja. Bahkan, sering mengganggu adik perempuannya kini telah menjadi dokter di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
 
"Anak saya dua, Ricko anak pertama dan sudah bekerja di PLN Pontianak, adiknya perempuan dokter di RS Pelamonia. Selalu diganggu-ganggu adiknya kalau datang," kisahnya.
 
Ricko juga sosok anak yang rajin, pintar, gigih serta tekun belajar.  Dalam bidang pendidikan, prestasinya sangat cemerlang.  Ricko tidak mau kuliah selain di Universitas Hasanuddin, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Sulawesi, dan mengambil Fakutas Teknik. Jurusan Teknik Sipil dan lulus pada tahun 2005.
 
Kemudian, Ricko melanjutkan pendidikan strata dua (S-2) ke PTN lainnya, di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat dengan jurusan yang sama. Selesai pada tahun 2008.
 
Usai menamatkan kuliah masternya, pendaftaran calon pegawai PT PLN terbuka, lalu dia mendaftar dan dinyatakan lolos seleksi PLN di Kalimantan Timur, hingga akhirnya ditempatkan di PLN Pontianak, Kalimantan Barat selama delapan tahun.
 
Baca juga:  Area Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Diperluas
 
Sempat namanya bermasalah waktu lulus di PLN karena mengikutkan nama ayahnya, Ricko Mahulette. Memang sejak pindah di Makassar SD kelas dua sampai selesai sarjana namanya Ricko di ijazah, dan akhirnya nama Ricko saja dipakai.
 
 

 
Pindah Pesawat
 
Magdalena, wanita keturunan Maluku ini masih mengingat saat Ricko kini berusia 32 tahun memboyong anak dan istrinya dari Pontianak untuk ikut merayakan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Makassar.
 
Suasana ceria dan menyenangkan bersama cucu pertamanya, Gafi Borneo Mahulette, 6 tahun, selama liburan masih berbekas di benaknya. Hingga akhirnya Ricko harus pulang terlebih dahulu ke Pontianak untuk menjalankan tugas.
 
Namun, nahas kabar duka itu datang setelah melihat dan mendengarkan informasi dari televisi, pesawat yang ditumpangi Ricko mengalami hilang kontak, kecelakaan di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 9 Januari 2021.
 
Dia sempat ambil cuti besar untuk liburan ke Makassar sekalian merayakan Natal, membawa istri dan anaknya.  "Sempat kasih kabar pesawat dia naiki Nam Air mau berangkat tetapi dipindahkan lagi ke Sriwijaya," tutur Magdalena.
 
Terkait dengan  pemindahan pesawat dari maskapai Nam Air ke Sriwijaya air SJ-182 disesalkan pula oleh sejumlah keluarga korban.  "Harusnya keluarga dan anak saya menggunakan maskapai Nam Air pada pukul 07.00 WIB. Akan tetapi, dipindahkan ke pesawat Sriwijaya Air pada pukul 14.00 WIB yang mengalami musibah," kata Iwan di Sungai Raya.
 
Dalam musibah itu, dia kehilangan anak bungsunya, paman, bibi, serta keponakan yang harusnya menggunakan maskapai Nam Air.
 
Menurut dia, pihak maskapai Nam Air hingga kini belum memberikan alasan yang kuat terkait dengan pemindahan jadwal dan beda maskapai tersebut.  Magdalena mengisahkan kembali dengan menyampaikan informasi bahwa masa cuti kerja anaknya sudah selesai dan kembali aktif kerja pada hari Senin. Rencananya, istri dan anaknya, akan menyusul ke Pontianak pada hari Senin, 11 Januari 2021.
 
"Sudah ada tiket pulang dibeli istrinya. Tapi Ricko memilih pulang terlebih dahulu ke Pontianak karena masuk kerja besok. Tidak ada tanda-tanda atau firasat apa pun tetapi ada sedikit rasa gelisah," ungkapnya.
 
 

 
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
 
Penumpang pesawat tersebut 50 orang dengan perincian 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 orang terdiri atas enam kru aktif dan enam orang kru ekstra. Dengan demikian, totalnya ada 62 orang di dalam pesawat.
 
Kecelakaan pesawat di awal tahun ini menoreh duka yang dalam di hati keluarga korban. Atas peristiwa ini perlu diambil hikmah oleh pemangku kepentingan penerbangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan