Dalam program ini, sekolah akan diklasterisiasi dalam empat level. SMK Pusat Keunggulan paling terbaik ditempatkan di level tertinggi, yakni level empat.
Direktur SMK Kemendikbud, M. Bakrun mengatakan, SMK yang tergabung dalam program ini tidak akan langsung berada di level empat. Sementara, SMK Pusat Keunggulan terbaik akan ditempatkan di level tiga terlebih dahulu.
"Kalau sekolah start itu sudah bagus itu bisa masuk level tiga, jadi bukan masuk pertama kali itu langsung bagus, kan ada empat level," ungkap Bahrun dalam Taklimat Media, Jumat 19 Maret 2021.
Dia menjelaskan setiap tahunnya SMK Pusat Keunggulan bakal dievaluasi. Mana yang telah menjalankan program dengan baik, barulah diberikan promosi untuk naik level.
Baca juga: Kemendikbud: Masuk 'SMK Pusat Keunggulan' Bukan Berarti Sekolah Favorit
Kemudian, di level tertinggi, yakni level empat, SMK Pusat Keunggulan punya tugas tambahan. Nantinya SMK Pusat Keunggulan di level empat ditugaskan untuk menjadi pelatih SMK yang ada di sekitarnya.
"Bisa mengimbaskan sekolah yang ada di sekelilingnya. Bukan menjadi eksklusif tapi dia berkolaborasi dengan sekolah sekelilingnya," tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto menyampaikan pada tahun ini ditargetkan ada sekitar 900 SMK yang bergabung dalam program SMK Pusat Keunggulan. Harapannya, 14 ribu SMK yang ada di Indonesia dapat menjadi sekolah unggul melalui program ini.
"Konteks keunggulan itu bukan pada eksklusivitas atau favorit, atau unggul sendiri, tapi karakter unggul itu nanti kita harapkan mereka menjadi SMK yang bisa mengimbaskan keunggulan ke SMK lain, SMK yang bisa menjadi pelatih SMK lain," tutup Wikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News