"Peran wali kelas dan guru bimbingan konseling menjadi sangat strategis dalam membantu anak-anak yang memiliki masalah psikologi, termasuk kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti kepada Medcom.id, Senin 19 Oktober 2020.
Menurut Retno, PJJ telah menjadi momok bagi para siswa saat ini. PJJ yang sudah berjalan tujuh bulan ini membuat psikologis anak terganggu.
"KPAI mendorong peran sekolah dalam membantu anak-anak yang mengalami masalah mental atau psikologis akibat pandemi covid-19 yang sudah mencapai tujuh bulan," terang dia.
Baca: PJJ Renggut Nyawa, Kemendikbud: Penyederhanaan Beban Tugas Tak Berjalan
Menurut Retno, di tengah pandemi, pemberian bimbingan konseling tak melulu harus dilakukan secara langsung. Pelajar juga bisa mendapatkan layanan konseling via daring.
"Konsultasi dapat dilakukan melalui aplikasi WhatsApp atau aplikasi lain yang mudah dijangkau guru dan anak-anak. Kerap kali, anak-anak hanya butuh didengar, ada saluran curhat selain ke sahabatnya, bisa juga ke guru BK dan wali kelas agar dapat diberikan solusi yang tepat," terang Retno.
KPAI menyesalkan adanya kejadian bunuh diri pelajar tersebut. Menurut KPAI, ini menunjukkan PJJ berpotensi meningkatkan depresi, tak hanya bagi pelajar namun juga orang tua.
"Kalau benar bahwa motif bunuh diri ananda adalah karena frustasi belajar jarak jauh selama pandemi, maka ini merupakan korban PJJ kedua yang meninggal setelah ananda yang dianiaya orangtuanya saat belajar jarak jauh," ujar Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News