"Ada 200 triliun yang mungkin bisa dialokasikan dulu untuk anak-anak sekolah tatap muka," kata Agustina dalam talkshow daring dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu, 5 Mei 2021.
Menurutnya, dana tersebut bisa digunakan untuk vaksinasi dan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) siswa sebelum masuk sekolah. Tes covid-19 ini agar orang tua percaya melepas anaknya ke sekolah.
"Karena sudah setahun ini tidak sekolah. Waktu yang panjang dan telah menghilangkan kesempatan anak anak mempelajari segala sesuatu. Anak-anak tak hanya harus divaksin tapi juga tes swab. Kita jadi tahu anak-anak bebas covid atau tidak," kata Agustina.
Baca: P2G: Guru Hanya Disiapkan untuk PTM, Bukan Blended Learning
Dia percaya dana sebesar Rp200 triliun itu dapat disisihkan. Misalnya, dengan menunda program yang belum menjadi prioritas.
"Semisal, anggaran sekolah kedinasan bisa ditunda dulu, sebab proses pendidikan SD hingga SMA lebih penting. Pihaknya mengestimasi bahwa Rp200 triliun bisa disiapkan demi memastikan sekolah tatap muka itu," tutur dia.
Menurut dia, publik masih belum percaya dengan PTM terbatas. Sebab, PTM terbatas masih bermodalkan vaksinasi guru maupun protokol kesehatan.
"Persoalan terbesar sekolah tatap muka adalah terkait untrust atau ketidakpercayaan publik. Sebab tak satupun tes antigen atau PCR yang dilakukan. Saya kira kalau orang tua tak ada garansi bahwa anaknya akan secure, maka tak akan diizinkan sekolah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News