Pengurus Forum Rektor PTMA. DOK UMJ
Pengurus Forum Rektor PTMA. DOK UMJ

Selamat! Rektor UMJ Terpilih Sebagai Ketum Forum Rektor PTMA 2025-2028

Renatha Swasty • 11 April 2025 22:06
Jakarta: Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., terpilih sebagai Ketua Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA). Para Rektor PTMA yang hadir menyepakati secara aklamasi mendukung Ma’mun Murod Al-Barbasy menjadi Ketua Umum FR PTMA Periode 2025-2028.
 
Ma’mun menggantikan Prof. Dr. Gunawan Budianto yang telah mengakhiri jabatannya sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sebelum terpilih sebagai ketua, Ma’mun dipercaya sebagai Sekretaris Umum FR PTMA.
 
Ma’mun menyatakan PTMA penting melakukan peran-peran strategis untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dia menekankan FR PTMA harus memberikan warna dalam perubahan Indonesia secara menyeluruh tidak hanya untuk kemajuan pendidikan tapi juga dalam konteks sosial kemasyarakatan.

“Bagi saya, kampus tidak bisa hanya bicara pendidikan dalam pengertian sempit, melakukan advokasi sosial dan kemasyarakatan itu juga jadi sangat penting,” ujar Ma’mun dikutip dari laman umj.ac.id, Jumat, 11 April 2025.
 
Hal itu didasarkan pada kondisi pendidikan Indonesia yang menurutnya belum cukup baik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN baik secara kuantitas dan kualitas. Berdasarkan data kuantitas, rata-rata pendidikan orang Indonesia hanya setara SMP.
 
Sementara itu, jumlah sarjana, magister, dan doktor masih sangat sedikit. Dari segi kualitas pendidikan di Indonesia terkendala faktor biaya yang masuk kategori mahal, serta pengelolaan dana pendidikan dari APBN yang mencapai kisaran Rp600 triliun yang belum optimal.
 
“Anggaran Rp600an triliun per tahun ini angka yang fantastis sebenarnya, tapi saat tata Kelola dan pertanggungjawaban yang tidak bagus maka akan menguap ke mana-mana. Ini juga hal yang menurut saya penting dilirik FR PTMA agar memberikan masukan,” tutur Ma’mun.
 

Ma’mun berharap FR PTMA dapat hadir memberikan solusi pada persoalan sosial kemasyarakatan. Ia mengatakan hulu segala persoalan di Indonesia adalah politik.
 
Apabila tata kelola dan praktik politik bagus, akan berdampak pada kualitas di hilir. Salah satu peran yang dapat diisi FR PTMA adalah pembahasan paket RUU politik di antaranya RUU terkait Pemilu, Pilpres, dan Parpol.
 
Peran dalam advokasi ini menemui jalannya. Ma’mun mengaku gembira karena FR PTMA mendapat kesempatan diundang dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI.
 
“Ini cukup bagus, kami juga harus memberikan masukan-masukan untuk DPR terkait masalah yang berkenaan dengan pendidikan dan masalah-masalah lainnya,” kata dia.
 
Ma’mun mengatakan FR PTMA juga berkepentingan memberikan dukungan terhadap Presiden Prabowo Subianto. Hal itu didasarkan keseriusan dan visi presiden terkait masalah pendidikan terutama untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang memiliki harga diri.
 
Ia juga mengapresiasi visi Presiden Prabowo menyangkut kemajuan pendidikan Indonesia, pemberantasan korupsi, pemberantasan judi online, dan sebagainya.
 
“Maka saya merasa penting, termask FR PTMA untuk memberikan dukungan dan masukan yang tidak lepas dari kritik, dengan catatan program-program yang dijalankan presiden senafas dengan kepentingan masyarakat dan kepentingan bangsa dan negara,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan