Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Naura Fadiya Hanan. DOK ITB
Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Naura Fadiya Hanan. DOK ITB

Bikin Aplikasi untuk Keamanan Perempuan, Mahasiswa ITB Ini Raih Penghargaan Internasional

Renatha Swasty • 14 Agustus 2024 13:50
Jakarta: Naura Fadiya Hanan, perwakilan Indonesia dalam acara “Esri User Conference” di San Diego, Amerika Serikat, menorehkan prestasi membanggakan. Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 2020 itu meraih penghargaan First Place Esri Young Scholar Award (EYSA) 2024.
 
Dilansir dari itb.ac.id, prestasi ini memberikan kesempatan emas pada Naura menghadiri ajang Geographic Information System (GIS) terbesar di dunia. EYSA merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Esri, sebuah perusahaan di bidang GIS.
 
Kompetisi tahunan bergengsi ini menampilkan inovasi-inovasi inspiratif dari talenta muda dalam penggunaan teknologi geospasial. Naura membawakan inovasinya dalam bentuk aplikasi web yang terintegrasi yaitu SafeHerSpace.

SafeHerSpace merupakan kolaborasi antara teknologi GIS dengan permasalahan perempuan di kehidupan sosial. Naura ingin membantu perempuan mengetahui tempat yang dapat menjamin terpenuhinya keamanan dan kenyamanan mereka di ruang publik lewat SafeHerSpace.
 
Dengan adanya tempat aman dan nyaman, dapat membantu perempuan lebih bebas bergerak dan berekspresi. SafeHerSpace memiliki tiga tujuan, yaitu edukasi, evaluasi, dan kolaborasi.
 
Web ini dapat mengedukasi masyarakat umum dan lembaga mengenai pentingnya membuat ruang publik yang aman bagi perempuan. Web ini dapat mengevaluasi lokasi yang masih memiliki tingkat keamanan rendah bagi perempuan melalui Safety Map.
 
SafeHerSpace dapat dijadikan kolaborasi antarpengguna untuk berpartisipasi aktif dalam menandai tempat yang tidak aman bagi perempuan, seperti infrastruktur rusak, menggunakan fitur geotagging. Selain itu, terdapat daftar dan lokasi lembaga yang dapat dihubungi untuk melayani perlindungan terhadap perempuan.
 
Salah satu fitur dalam SafeHerSpace adalah Safety Map. Fitur ini dibuat menggunakan beberapa data seperti NDVI, jarak ke jalan, perumahan, cahaya malam, dan titik bar/diskotik.
 
Dari data tersebut akan didapatkan sebuah peta dengan persentase tingkat ketidakamanan di suatu lokasi. Safety Map dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi untuk lebih memperhatikan lokasi dengan tingkat keamanan yang lebih rendah.
 
Pengerjaan aplikasi web SafeHerSpace memakan waktu selama dua bulan. Proyek ini merupakan inovasi yang tidak biasa karena GIS biasanya dikolaborasikan dengan isu lingkungan.
 
Namun, kali ini GIS berkolaborasi dengan isu sosial. Hal ini merupakan tantangan bagi Naura karena dibutuhkan penyelesaian dalam mengubah isu sosial menjadi location based dan data yang dapat kuantitatifkan.
 
Selain itu, terbatasnya ketersediaan data open source di Indonesia juga menjadi tantangan dalam pengerjaan proyek ini. Semakin banyaknya data yang tersedia dapat meningkatkan keakuratan pada hasil yang dibuat.
 
Naura berharap ke depannya lebih banyak data yang dapat diakses secara mudah agar semakin banyak inovasi lain yang dibuat oleh talenta muda di Indonesia.
 
Semakin maraknya berita kekerasan terhadap perempuan dapat memunculkan rasa tidak aman perempuan ketika berada di ruang publik. SafeHerSpace diharapkan mampu memperbaiki masalah tersebut melalui GIS.
 
Inovasi buatan Naura diharapkan juga dapat menjadi pintu  membuka inovasi selanjutnya terhadap tingkat keamanan di ruang publik untuk perempuan.
 
Atas inovasinya, Naura diberi kesempatan menghadiri Esri User Conference 2024 di San Diego, Amerika Serikat. Konferensi ini tidak hanya menarik perhatian pelajar, tetapi juga berbagai pengguna GIS, termasuk lembaga pemerintah dan pengusaha.
 
Lebih dari 18.000 peserta dari seluruh dunia berkumpul di acara internasional tersebut. Esri UC 2024 berlangsung selama lima hari pada 15-19 Juli 2024 di San Diego Convention Center.
 
Acara ini mencakup 800 sesi kelas gratis dengan GIS, pameran poster, praktik langsung menggunakan produk Esri, hingga acara sosial berupa networking dengan ahli-ahli GIS dari seluruh dunia dan lembaga besar pengguna Esri seperti NOAA dan Trimble. Selain itu, peserta berkesempatan bertemu dengan pendiri Esri, Jack Dangermond.
 
Kesempatan ini membuat Naura berinteraksi langsung dengan banyak orang dan berbagi pengetahuan tentang GIS. Keseruan Naura menghadiri Esri UC 2024 dapat dilihat secara lengkap pada tautan https://arcg.is/zWzLu.
 
Story Map tersebut merupakan cerita interaktif berbasis lokasi mengenai inovasi dan perjalanannya mengikuti Esri UC 2024 di San Diego, Amerika Serikat.
 
Naura sangat bersyukur dan senang karena dapat menjadi perwakilan Indonesia pada acara GIS terbesar di dunia. Esri UC 2024 mempertemukan Naura dengan pengguna Esri lainnya dari kewarganegaraan yang berbeda.
 
Naura merasakan sambutan hangat ketika berinteraksi dengan pengguna GIS yang lebih profesional. Interaksi tersebut membuat dirinya mendapatkan pemikiran lebih terbuka pada pengaplikasian GIS untuk inovasi yang lain.
 
Dia berharap perkembangan dan pengaplikasian GIS di Indonesia dapat semakin meningkat. Masih banyak permasalahan di lingkungan sekitar yang sebenarnya dapat dibantu pencarian solusinya melalui GIS bila digali lebih dalam maupun dipikirkan melalui cara pandang kreatif.
 
Buktinya, SafeHerSpace yang dibawakan mampu mengolaborasikan isu sosial dengan GIS. Naura berpesan untuk selalu yakin terhadap apa pun yang sedang dikerjakan.
 
Baca juga: Jessica Margareth Peserta Clash of Champion Ternyata Mahasiswa Berprestasi di ITB

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan