Ilustrasi siswa sekolah di daerah 3T. Foto: MI/Gino Hadi
Ilustrasi siswa sekolah di daerah 3T. Foto: MI/Gino Hadi

Digitalisasi Sekolah Diluncurkan di Natuna Besok

Intan Yunelia • 17 September 2019 17:21
Jakarta:  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan meluncurkan program digitalisasi sekolah di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu, 18 September 2019. Peluncuran digitalisasi sekolah di kepulauan Riau ini rencananya akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy. 
 
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan bantuan sarana pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada sekolah berupa tablet.  “Kita akan me-launching atau menggulirkan program Digitalisasi Sekolah. Ini sudah direncanakan dua tahun lalu dalam rangka menginstitusionalisasikan proses pembelajaran berbasis digital,” kata Muhadjir saat Konferensi Pers Peresmian Program Digitalisasi Sekolah, di Perpustakaan Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 17 September 2019.
 
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menyebutkan, pemerintah sudah menyiapkan digitalisasi sekolah ini sejak dua tahun terakhir.  Mulai dari penyiapan konten, portal, digital platform yang diberi nama Rumah Belajar.

Kemendikbud dalam hal ini meresmikan program digitalisasi ini gratis dan dipastikan tidak berbayar.  “Sudah kita siapkan, sekarang secara bertahap, kita siapkan sarana pendukung sehingga bisa dimanfaatkan dan bisa diakses di seluruh sekolah,” ujar Muhadjir.
 
Untuk tahun 2019 ini pemerintah akan segera membagikan 1,7 komputer tablet kepada 36.000 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun prioritasnya tetap pada daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
 
Sementara itu, untuk Kabupaten Natuna akan diberikan 1.142 tablet kepada siswa di sekolah. Siswa tersebut terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP dan 228 siswa SMA dan 103 siswa SMK. Nantinya tablet ini akan dipasangkan aplikasi Rumah Belajar yang menyediakan delapan fitur utama.
 
Yaitu sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan dan kelas maya.
“Ini sesuai dengan visi presiden membangun dari pinggiran. Maka kita mulai dari sekolah pinggiran dan yang tertinggal agar bisa sejajar dengan yang di tengah. Ini juga untuk percepatan digitalisasi pendidikan dan pemerataan,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan