"Rektor UB sudah 'kontrak' dengan Pak Menteri (Menristekdikti Kabinet Kerja, Mohamad Nasir) di 2024 peringkatnya kurang dari 500 besar dunia," kata Rektor UB, Nuhfil Hanani dalam siaran persnya, Rabu, 18 Desember 2019.
Nuhfil mengatakan, UB bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) dalam memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai dua target penting tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Nuhfil dalam tema kegiatan 'Sarasehan Membangun Sinergi Unit Usaha dan Alumni Untuk Kemanfaatan Keluarga Besar UB'.
Ketua IKA UB, Ahmad Erani Yustika mengatakan, jika nantinya UB akan menjadi PTN BH tentu akan mendapatkan otonomi terhadap sistem pendidikan yang menghasilkan pendidikan tinggi yang bermutu. Sehingga membawa konsekuensi persyaratan kemandirian pada pengelolaan dalam berbagai bentuk bidang, seperti bidang keuangan, sarana dan prasarana, serta ketenagakerjaan.
"Selain itu, PTN BH yang akan dicanangkan harapannya dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberadaan Universitas Brawiajaya dari berbagai aspek, tidak hanya keuangan namun juga reputasi dalam peringkat nasional dan Internasional," kata Erani.
Proses transformasi menuju PTNBH, menurutnya, akan meninggalkan pengelolaan kampus yang tradisional menuju kepada era yang lebih modern. Tidak sepenuhnya menggantungkan pendanaan kepada pemerintah dengan berbagai skemanya.
Namun akan lebih banyak melibatkan peran-peran privat sebagai nontradisional aktor yang harapannya bisa memberikan benefit yang lebih besar. "Beberapa pihak yang dapat dimanfaatkan dalam konsolidasi kapasitas fiskal bisa didapatkan melalui pihak-pihak swasta seperti penanaman modal, penyewaan tempat, atau pembayaran untuk mengadakan pihak swasta dalam UB," ujarnya.
Begitu juga dalam mempersiapkan PTN BH, UB telah mempersiapkan Badan Usaha Perguruan Tinggi yang harapan ke depan memegang peranan penting dalam kehidupan kampus. Di antaranya Badan Usaha Akademik (BUA) dan Badan Usaha Non Akademik (BUNA).
Setidaknya terdapat sembilan unit bisnis untuk badan usaha akademik seperti Brawijaya Smart Schools, Unit Pengembangan Bahasa, Institut Biosains, Agro Techno Park, Sentra Industri dan Inovasi, UB TV dan Radio, Institut Atsiri, UB Forest, dan UB Press. Sedangkan untuk unit bisnis di Badan Usaha Nonakademik terdapat tujuh unit bisnis, antaralain UB Guest House, Griya Brawijaya, UB Canteen, UB Sport Centre, UB Media, Ecogreen Recycle Plaza UB, dan UB Coffee.
Berdasarkan pangkalan data Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN setidaknya terdapat 66.469 mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam berbagai strata pada tahun 2018/2019. Jumlah mahasiswa tersebut merupakan potensi pasar yang signifikan tidak hanya bagi keberadaan Universitas Brawijaya, namun juga bagi Jawa Timur.
Selain jumlah mahasiswa yang merupakan potensi pasar yang signifikan, UB juga telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai dunia profesi dan bisnis. Keberadaannya belum begitu dimanfaatkan secara optimal dalam membantu pengembangan dan pencapaian target-target besar kampus dalam kancah nasional maupun Internasional.
"Dalam pertemuan Sarasehan kali ini UB berupaya untuk mengembangkan model-model kolaborasi sinergi yang inovatif dalam mempertemukan potensi badan usaha perguruan tinggi dengan alumni yang bergerak diberbagai bidang. Hal ini untuk percepatan pengembangan PTN BH UB. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 100 alumni UB hadir yang bergerak di bidang bisnis dan dunia usaha," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id