"Presiden sangat mengharapkan ada perubahan drastis di dalam sistem pendidikan kita," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 25 November 2019.
Oleh karena itu, Jokowi memilih sosok muda Nadiem Makarim untuk mengisi jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pramono mengatakan, Jokowi percaya dengan tangan dingin Nadiem.
Pendiri Gojek itu, lanjut Pramono, diharapkan dapat mengubah paradigma pendidikan Indonesia. Nadiem juga diminta mengubah sistem pendidikan yang masih jauh ketinggalan zaman tersebut agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
"Terutama dengan era digital ini, sehingga proses belajar mengajar seharusnya ada di dalam ruangan kelas, bisa di luar kelas, bisa dengan pelatihan," papar dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat menjelaskan, alasan memilih Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, Nadiem lebih mengerti era digital.
Jokowi mengatakan dibutuhkan penguasaan data untuk menghadapi era yang tak bisa diprediksi saat ini. Oleh karena itu, diperlukan sosok yang berpengalaman di bidang tersebut sehingga bisa memprediksi masa depan.
"Ini kenapa pilih Mas Nadiem Makarim. (Kita) perlu memprediksi selera konsumen, perlu memprediksi selera politik, perlu prediksi bagaimana perilaku-perilaku anak muda sekarang, misalnya," tukas dia di Istana Negara, Kamis, 24 Oktober 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News