"Kalau di PPKM level dua kemudian satu itu risiko rendah, tentu tak logis kalau tidak mau sama sekali PTM terbatas," ujar Reisa dalam Webinar Pahamify Parent Week, Senin 25 Oktober 2021.
Menurut dia, guru, siswa dan orang tua harus memiliki pemahaman yang sama terkait PTM terbatas. Pada wilayah minim risiko, sebaiknya mulai mempertimbangkan memberikan izin kepada anak untuk berangkat ke sekolah.
Baca: Kuliah Hybrid, Unpad Berlangganan 40.000 Lisensi Akun Zoom Premium
"Namun dengan catatan berpikir realistis, terkait nanti apakah anak-anak siap menghadapi, dan orang tua harus mengerti tanggung jawab. Jangan terlalu abai, jangan terlalu overprotective," tuturnya.
Dia menjelaskan, orang tua harus siap betul dalam menyiapkan anak ketika akan PTM terbatas. Anak benar-benar harus diberi pemahaman terkait protokol kesehatan.
"Kalau perlu orang tua juga mau tangung jawab antarkan anak ke sekolah, begitu di perjalanan diantarkan, pulang juga, jangan berkeliaran," terang dia.
Reisa menekankan, semua pihak harus paham jika penularan covid-19 bukan hanya terjadi di sekolah. Melainkan, bisa di mana saja.
"Artinya kita harus komprehensif mengawasi dan ini kerja sama semua pihak. Pemerintah menjembatani, sekolah juga, kemudian harus ada pantauan langsung dari dinas kesehatan dan satgas," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News