"Memberi peluang potensi manipulasi, korupsi, dan ketidakjujuran masyarakat kita. Ada manipulasi nilai, manipulasi Kartu Keluarga, manipulasi domisili, ini yang membuat pendidikan kita tercemar," kata Doni dalam siaran YouTube Pendidikan Karakter dikutip Selasa, 15 Agustus 2023.
Kedua, kekurangan zonasi berdampak bagi anak cerdas dan berprestasi. Doni mengatakan anak-anak tersebut tidak bisa mendapat sekolah yang mereka inginkan karena lokasi tempat tinggal jauh dari sekolah yang diharapkan.
"Ketiga, UU Sisdiknas menyebut orang tua punya hak dan kebebasan untuk menyekolahkan anak di mana pun. Tapi dengan PPDB zonasi, kebijakan zonasi berpotensi melanggar hak-hak orang tua yang harusnya bisa memberikan pilihan sekolah ke anaknya," papar dia.
Keempat, kekurangan sistem zonasi tak bisa melayani anak yang cerdas dan berbakat dengan maksimal. Sebab, dalam aturannya diberlakukan juga seleksi usia, yang artinya bisa mendegradasi anak dengan kemampuan baik tapi masih muda.
"Kelima, manipulasi di sekolah semakin terstruktur dan sistematis. Sehingga PPDB berbasis zonasi malah menjauhkan anak yang dekat sekolah. Karena ada sistem manipulasi dan inkonsisten pengawasan Pemda yang membuat anak-anak kehilangan sekolah," tutur Doni.
Baca juga: 5 Keuntungan PPDB Zonasi, Ini Alasan Wajib Dipertahankan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News