Mesin ini kini telah membantu meningkatkan produksi tekstil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satunya, UMKM Lenteng Agung Sejahtera.
"Eco-pounding adalah salah satu teknik mencetak motif atau pola pada kain dari bahan-bahan alami, seperti daun dan bunga. Daun dan bunga yang dipukul dengan palu bersamaan dengan kain akan mengeluarkan pigmen yang kemudian tercetak di atas kain," kata Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sampoerna, Farid Triawan, dalam keterangannya kepada Medcom.id, Senin, 3 Juli 2023.
Dia menjelaskan jenis, bentuk, warna dari daun dan bunga yang dipukul akan memberikan motif unik serta cantik pada sebuah kain. Dari sana, dapat dijadikan produk baju, celana, kerudung, selendang, dan lain-lain.
Farid menyebut pembuatan mesin eco-pounding merupakan bagian dari komitmen universitas menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Khususnya, dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Dia menuturkan dalam proses eco-pounding, pekerjaan memukul palu pada kain sangat melelahkan dan memakan banyak waktu. Namun, hal ini memberikan peluang bagi menciptakan solusi inovatif yang dapat meringankan beban kerja mereka.
"Dosen-dosen dan mahasiswa kami pun berkolaborasi untuk menghasilkan mesin yang dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan pengrajin, sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan," tutur dia.
Berbekal pengetahuan selama perkuliahan di kelas, mahasiswa diberi tugas merancang dan membuat mesin purwarupa yang dapat membantu proses eco-pounding. Proses dimulai dari mencari ide-ide mekanisme dan bentuk mesin, melakukan analisis struktur mesin, mendesain fungsi mekatronik dan otomasi, sampai dengan membuat dan merakit mesin.
Selama kurang lebih empat bulan, akhirnya mahasiswa berhasil menciptakan enam jenis mesin dengan desain dan mekanisme berbeda. Mesin-mesin ini kemudian dipamerkan kepada dosen, mahasiswa, dan perwakilan UMKM Lentera.
“Setiap mahasiswa harus dilatih agar mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di perguruan tinggi dalam membantu kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan juga salah satu tujuan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah,” ujar Farid.
Mahasiswa yang tergabung dalam pembuatan eco-pounding, Fatima Tasya, menyebut tugas merancang dan membuat mesin eco-pounding merupakan salah satu tugas kuliah. Namun, kini tugas itu bisa membawa dampak ke masyarakat.
Mahasiswa lainnya, Ramses, menyebut pembuatan mesin ini memberikan tantangan nyata. Terutama, dalam mengaplikasikan beragam teori dari perkuliahan.
Baca juga: Generasi Unggul Hingga Hilirisasi Riset dari Dunia Pendidikan Perlu Diperkuat |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News