Japhet Ndayisenga dilantik sebagai Direktur Klinik Sport Massage dan Terapi ala UNY di Clinicque Prince Louis Rwagasore. DOK UNY
Japhet Ndayisenga dilantik sebagai Direktur Klinik Sport Massage dan Terapi ala UNY di Clinicque Prince Louis Rwagasore. DOK UNY

Wow! Sport Massage dan Terapi Ala UNY Dibuka di Burundi

Renatha Swasty • 21 Desember 2022 21:03
Jakarta: Japhet Ndayisenga, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) asal Burundi jadi agen perubahan di negara asalnya. Dia membuka sport massage dan terapi berkat ilmu yang diperoleh dari UNY.
 
Dosen University of Burundi tersebut menempuh gelar Magister dan Doktor di bidang olahraga di UNY. Selama studi, Japhet Ndayisenga direkrut sebagai student employment oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keolahragaan di UNY lantaran keterbatasan uang saku dari orang tua yang tidak menentu.
 
Hal itu juga menambah bekal pengalaman sekaligus belajar manajerial cara kepemimpinan. Japhet Ndayisenga berhasil menyelesaikan studi S2 dalam waktu tiga semester dan memperoleh predikat Summacumlaude.

Namun, menimba ilmu di ‘Padepokan Randu Alas’ UNY dirasa masih kurang. Lalu, Japhet mendapatkan pencerahan dengan bantuan beasiswa dari UNY dan melanjutkan sebagai student employment sekaligus menjadi ‘anak asuh’ Rektor UNY.
 
Berkat ketekunan dan pantang menyerah, Magister Olahraga dari negeri Burundi ini mampu menyelesaikan Doktor Ilmu Keolahragaan dalam waktu empat semester satu bulan dengan predikat Summacumlaude. Satu karya monumental yang dibuat untuk negerinya Burundi ialah mengembangkan dan mempraktikkan ilmunya dengan branding ‘Sport massage dan terapi UNY’.
 
Japhet juga masuk ke rumah sakit peringkat satu di Burundi untuk memberikan layanan kepada pasien di rumah sakit tersebut. Tim UNY yang berkunjung ke Burundi diajak melihat kondisi yang sangat minimalis tetapi dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal di rumah sakit peninggalan penjajah Inggris tersebut.
 
Hal ini diperkuat oleh Kepala Rumah Sakit Dr. Bonite Havyarimana yang menyebut warga Burundi sangat beruntung dengan ide kreatif Japhet membuka klinik tersebut. Banyak pasien sembuh dan meningkat kebugarannya setelah mengikuti terapi.
 
“Model yang dikembangkan meliputi terapi, sport massage, exercise dengan sepeda, treatmill dan peralatan seadanya, bahkan ruang untuk massage cukup di lantai dengan digelar matras dan kain tirai penutup” beber dia dikutip dari laman uny.ac.id, Rabu, 21 Desember 2022.
 
Bonite ingin bekerja sama lagi sehingga ke depan dapat melahirkan Japhet junior lainnya. Japhet Ndayisenga dilantik sebagai Direktur Klinik Sport Massage dan Terapi ala UNY di Clinicque Prince Louis Rwagasore.
 
Atas karya itu,. Pemerintah Burundi melalui rumah sakit memberikan gaji lebih kurang USD1.500 USD kepada Japhet. Gaji tersebut sudah termasuk tinggi di Burundi.
 
Baca juga: Fani Fatmawati, Putri Pedagang Pasar Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan