“Kewajiban bela negara bagi mahasiswa sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi ancaman dan tantangan yang saat ini sangat bervariatif dan kompleks sehingga dibutuhkan jiwa yang tangguh dan berkarakter,” kata Subkoordinator Afirmasi Pendidikan (ADik) Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, Ruknan, dikutip dari laman Puslapdik Kemendikbud, Kamis, 24 November 2022.
Sebanyak 231 mahasiswa Papua dan Papua Barat penerima beasiswa ADik mengikuti pelatihan dan Pendidikan Bela Negara di Depo Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam Jaya, Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 21 November 2022. Ruknan mengatakan ada berbagai sikap bela negara yang bisa diterapkan mahasiswa saat ini.
Seperti membeli dan bangga pada produk dalam negeri, taat pada peraturan yang berlaku, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, turun tangan membantu korban bencana alam, dan menjaga kemampuan jasmani melalui pembiasaan berolahraga. Ruknan juga memaparkan mengenai konsep dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta berbagai informasi mengenai program ADik.
Komandan Rindam Jaya, Kolonel Inf Ayub Akbar, menegaskan bela negara merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bela negara tidak harus dengan mengangkat senjata, tapi dengan menjaga persatuan dan kesatuan juga sudah merupakan bagian dari bela negara,” ujar Ayub Akbar.
Ayub berharap melalui pendidikan dan latihan bela negara ini mahasiswa punya kecintaan dan kebanggaan terhadap negara Indonesia. “Jangan diartikan bela negara itu hanya dalam pertempuran melawan musuh, tapi harus diartikan secara luas, seperti saling menghormati dan menghargai perbedaan, menjaga persatuan dan kesatuan," kata dia.
Pihaknya berharap melalui diklat bela negara mahasiswa tidak mudah digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa melalui kegiatan politik praktis.
“Mahasiswa itu kan semangatnya sedang tinggi-tingginya untuk membela negara, namun karena kurang pengalaman dan pemahaman, seringkali ditunggangi sehingga salah menafsirkan bela negara, “ jelas Ayub.
Kegiatan berlangsung selama 4 hari sejak 20-23 November 2022. Mahasiswa Papua dan Papua Barat penerima ADik yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten itu menerima berbagai materi bela negara.
Materi-materi itu, antara lain wawasan kebangsaan, pengenalan proxy war, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila, cinta Tanah Air dan bangsa, Peraturan Baris-Berbaris/Peraturan Penghormatan Militer, dasar-dasar pendakian tebing dan gunung, team work building (TWB), serta dasar kepemimpinan.
Baca juga: Cegah Radikalisme, BNPT Tanamkan Pemahaman Moderasi Beragam di Sekolah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id