Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. DOK Kemendikbud
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. DOK Kemendikbud

Kunjungi Sekolah Terdampak Gempa Cianjur, Nadiem Minta Keselamatan Warga Pendidikan Diprioritaskan

Renatha Swasty • 23 November 2022 16:49
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meninjau sejumlah sekolah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 23 November 2022. Nadiem mengunjungi TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur.
 
Nadiem menyebut prioritas utama kementerian ialah memastikan keselamatan warga pendidikan dan berupaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung.
 
"Saya mewakili Kemendikbudristek menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang dialami oleh masyarakat Cianjur. Khususnya kepada warga satuan pendidikan, mulai dari adik-adik pelajar dan mahasiswa, sampai Ibu dan Bapak guru serta tenaga kependidikan yang menjadi korban musibah ini," ujar Nadiem di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 November 2022.

Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa, 22 November 2022 pukul 18.00 WIB, jumlah sekolah terdampak mencapai 342. Sekolah terdampak dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
 
Kepala SDN Cugenang, Yeni Yantriyati, berterima kasih Nadiem menengok sekolahnya. "Saat ini kami masih trauma karena meski di sekolah saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar, namun kami yang sedang menengok siswa yang sakit di desa sekitar saat itu melihat sendiri bagaimana saat gempa terjadi rumah-rumah penduduk ambruk di depan mata kami," kata dia.  
 
Yeni menyebut pihaknya berfokus pada pemulihan psikis guru, anak-anak, dan keluarga dari trauma. Dia berharap Pemda bisa segera membantu memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak.  
 
"Bila situasi memungkinkan, kami akan coba memulai belajar daring sebagai persiapan ujian akhir semester. Tapi yang utama saya katakan kepada guru dan anak-anak yang terpenting adalah keselamatan keluarga masing-masing," kata Yeni.
 
SDN Cugenang memiliki 172 siswa, tujuh guru, satu penjaga sekolah, dan satu kepala sekolah. Sebanyak tiga warga sekolah meninggal. Cukup banyak atap ruang belajar yang berjatuhan, serta banyak fasilitas belajar di kelas yang rusak.
 
Bersebelahan dengan lokasi SDN Cugenang, ada TK PGRI Cugenang dengan tingkat kerusakan berat. Bangunan TK ini ambruk rata dengan tanah.
 
Kepala TK PGRI Cugenang, N R Rosi Suwartini, masih terpukul dengan kejadian yang menimpa sekolahnya. Saat musibah terjadi, ia bersyukur sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar. Guru juga sedang mengikuti acara di luar sekolah.
 
"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa di lokasi kejadian," kata Rosi.
 
Sebanyak 45 siswa tercatat sebagai siswa aktif di TK. Merujuk informasi pihak keluarga, dua anak meninggal dunia. Sementara itu, tiga anak hilang diduga di sekitar domisilinya.
 
TK PGRI memiliki tiga guru dan satu kepala sekolah. Akibat kejadian ini, seluruh data guru, siswa, dan hasil belajar siswa rusak tertimpa reruntuhan dan belum bisa dikumpulkan ulang.
 
Melihat kondisi satuan pendidikan yang terdampak gempa, Nadiem mengaku sangat miris dan prihatin. Dia berharap korban bisa melalui cobaan ini dengan sabar dan tabah.
 
"Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa taala dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan. Begitu pun untuk semua korban luka, semoga segera diberi kesembuhan," kata Nadiem.
 
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan pada tahap awal tanggap darurat ini Kemendikbudristek telah menyalurkan 34 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 185 paket keluarga tanggap darurat, 1.321 paket perlengkapan belajar siswa (school kit), 30 school in the box, tujuh kit remaja, 15 set alat permainan edukatif (APE) PAUD, 100 set meja lipat, sembako, pakaian, dan obat-obatan untuk warga sekolah dan donasi uang.
 
"Kami juga akan terus menggalang bantuan dari pegawai maupun pihak-pihak lain," kata dia.
 
Nadiem mengungkapkan selang beberapa jam setelah kejadian tim Kemendikbudristek langsung turun ke lapangan, melakukan pendataan, dan menyalurkan bantuan. Dia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan kesulitan yang dihadapi.
 
"Dan kami juga akan terus memastikan agar bantuan dan dukungan dapat tersalurkan dengan cepat guna mempercepat pemulihan kondisi. Mari kita berdoa dan terus bergotong royong saling membantu untuk kebangkitan Cianjur," kata Nadiem.
 
Baca juga: Ahli Geologi Unpad Ragu Penyebab Gempa Cianjur dari Sesar Cimandiri: Kemungkinan Sesar Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan