Pneumonia dapat menyerang siapa saja, baik anak, dewasa muda atau orang tua. Pneumonia dibagi menjadi 3 yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP) dan ventilator associated pneumonia (VAP).
Pneumonia tentunya perlu mendapat perhatian dan penanganan yang tepat, mengingat penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan utama di Indonesia. Untuk itu, diagnosis yang tepat, pemberian terapi antibiotika yang efektif, perawatan yang baik, serta usaha preventif yang bermakna terhadap penyakit ini perlu dilakukan agar berkurangnya morbiditas dan mortalitas pada pneumonia

Baca: Wow! Ribuan Balita di Surabaya Terpapar Pneumonia |
Penyebab Pneumonia
Penyebab pneumonia adalah mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur ataupun parasit. Pada pneumonia komunitas kuman penyebab yang paling banyak ditemukan adalah Streptococcus pneumonia yang menjadi penyebab pada dua per tiga kasus pneumonia.Beberapa kuman penyebab lain yaitu Haemophilus influenza, Klebsiella pneumonia, staphylococcus aureus,Pseudomonas spp, Mycoplasma pneumonia, Chlamydia, Moraxella catarrhalis, 88 Legionella dan virus influenza.
Gejala Pneumonia
Dilansir dari Jurnal Poltekkes Denpasar, secara umum gambaran klinis pneumonia diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu:a. Gejala Umum
Gejala umum penderita pneumonia adalah demam, sakit kepala, maleise, nafsu makan kurang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare.b. Gejala Respiratorik
Gejala respiratorik penderita pneumonia adalah batuk, nafas cepat (tachypnoe/fast breathing), napas sesak (retraksi dada/chest indrawing), napas cuping hidung, air hunger dan sianosis.
Pengobatan Pneumonia
Dilansir dari alodokter, pengobatan pneumonia bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Pengobatan akan diberikan sesuai penyebab dan tingkat keparahan kondisi.- Obat antipiretik dan analgetik, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri
- Obat untuk meredakan batuk
- Obat antibiotik seperti ceftaroline fosamil, clarithromycin, azithromycin, erythromycin, atau cefditoren, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri
- Obat antivirus seperti acyclovir, oseltamivir, atau ketoconazole, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus
- Obat antijamur seperti fluconazole, atau itraconazole, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur
Jika mengalami gejala yang berat, penderita pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Selama rawat inap di rumah sakit, penderita akan diberikan penanganan berupa:
- Pemberian antibiotik atau obat lain melalui suntikan
- Pemberian oksigen tambahan melalui selang atau masker oksigen, untuk mempertahankan kadar oksigen dalam darah
- Pemberian cairan infus, untuk menjaga keseimbangan cairan dan kecukupan nutrisi
- Fisioterapi, untuk memaksimalkan penyerapan oksigen dengan melakukan latihan pernapasan
- Pasien dengan gejala yang sangat parah perlu ditempatkan dalam ruang perawatan intensif dan dipasangkan ventilator, yaitu mesin untuk membantu pernapasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News