Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Ramai Umbar Aib Sendiri di Medsos, Pakar Unair Singgung Fenomena 'Oversharing'

Citra Larasati • 26 Desember 2022 12:45
Jakarta:  Masuknya era society 5.0 seperti pisau bermata dua, di satu sisi memberikan banyak manfaat, namun di sisi lain juga dapat menimbulkan masalah jika tidak bijak dalam mengelolanya. Salah satu yang belakangan kerap terjadi adalah banyaknya sejumlah masyarakat bahkan publik figur yang mengumbar aibnya sendiri di media sosial.
 
Hal ini pun disikapi Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita MPsi Psikolog.  Tiara mengungkapkan sejumlah alasan seseorang, utamanya masyarakat, utamanya publik figur yang mengumbar aib pribadinya di hadapan publik.
 
“Jika hal ini dilakukan untuk mengambil simpati atau memanipulasi, termasuk fenomena oversharing,” kata Tiara dilansir dari laman Unair, Senin, 26 Desember 2022.

Apa Itu Oversharing?

Tiara menjelaskan, oversharing adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa membatasi diri sendiri dalam membagikan informasi pribadinya kepada publik. Informasi peribadi tersebut dapat berupa pencapaian, kekayaan, kesedihan, bahkan aib.

Oversharing sendiri bisa dilakukan secara daring maupun luring. “Meskipun oversharing sudah menjadi hal yang dianggap wajar di masyarakat, tetapi hal ini perlu mendapat perhatian khusus. Dikarenakan ada konsekuensi yang besar dari oversharing itu sendiri,” jelas Tiara.
 
Tiara memaparkan, oversharing sebenarnya ada beberapa jenis. Pertama yaitu oversharing terkait detail informasi pribadi misalnya foto, dokumen, hingga lokasi terkini. Kedua yaitu oversharing terkait emosi termasuk aib diri sendiri.

Motif Oversharing

“Orang yang oversharing memiliki berbagai macam motif,” terang Tiara.
 
Motif tersebut misalnya memiliki trauma seperti diabaikan orang tua, perundungan, hingga tidak pernah diapresiasi. Selain itu, gangguan kecemasan dan kesepian juga bisa menimbulkan oversharing.

Mengatasi Oversharing

Tiara menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan untuk menanggulangi oversharing khususnya di media sosial yaitu dengan menjadi orang yang tidak reaktif dan berpikir sebelum bertindak. Kedua, orang-orang yang impulsif diharapkan dapat menghindari media sosial ketika sedang dalam emosi negatif.
 
Ketiga, seseorang perlu menyelesaikan masalah dalam diri sendiri yang menjadi motif oversharing. Keempat yaitu dengan membuat interaksi luring dan me time
 
Jika Sobat Medcom mengalami ciri-ciri seperti di atas, tentu tidak ada kata terlambat untuk mengontrolnya ya. Semoga kemajuan teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih postif ke depannya. 
Baca juga: Sering Jadikan Teman Bahan Gosip, Ini Tips Menghindari Toxic Friendship ala Dosen Unesa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan