Bahkan terjadi penurunan jumlah dokter spesialis setiap tahunnya. Jumlah dokter spesialis Indonesia tak sampai separuh dari kebutuhan.
Mengatasi hal tersebut, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek, Nizam menyatakan, perguruan tinggi harus berakselerasi. Misalnya dengan menambah kapasitas Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Menambah kapasitas PPDS existing menjadi dua kali lipat," terang Nizam kepada Medcom.id, Kamis 15 Desember 2022.
Kemudian ia berharap perguruan tinggi mau membuka PPDS. PPDS baru ini, kata dia, akan sangat membantu dalam membuka peluang bagi calon mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan dokter spesialis.
Saat ini, jumlah dokter spesialis di Indonesia masih di bawah 100 ribu dokter. "Jumlah dokter spesialis kita saat ini ketiga terendah dari bawah di Asean," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (Untar), Noer Saelan dalam Editorial Media Indonesia, Rabu 14 Desember 2022.
Menurutnya terdapat sejumlah faktor yang membuat Indonesia kekurangan bahkan mengalami defisit dokter spesialis. Salah satunya adalah minimnya ketersediaan fakultas kedokteran di perguruan tinggi.
Baca juga: Defisit Dokter Spesialis, Fakultas Kedokteran Harus Diperbanyak hingga ke Luar Jawa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News