"Kami di Komisi X sudah membahas ini dan bisa ditarik kesimpulan atas nama ketua Komisi X saja, kita posisi mendukung dibukanya kembali, saya menyebutnya siswa kembali ke sekolah ," kata Ketua Komisi X Syaiful Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.
Ada sejumlah pertimbangan legislator mendorong siswa segera kembali belajar di kelas. Salah satunya, ancaman siswa kehilangan kompetensi atau loss learning semakin nyata.
"Beberapa survei menyebutkan sudah terjadi loss learning, dan ini fakta, jadi ini fakta dan ini sangat empirik, jadi proses loss learning ini sudah terjadi satu tahun setengah ini," ujar Huda.
Berdasarkan sejumlah survei, kata dia, penyebab loss learning antara lain karena tingkat efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang masih rendah. Persentase efektivitas pembelajaran jarak jauh tidak lebih dari 30 persen.
"Artinya memang anak di rumah enggak semuanya bisa belajar, karena profilnya tidak semua orang tua bisa berposisi menjadi pengganti peran sebagai guru," ungkapnya.
Menurut Huda, salah satu faktor penyebab rendahnya efektivitas PJJ yaitu kemampuan orang tua menggantikan peran guru dalam proses belajar dari rumah. Mayoritas orang tua kesulitan mengajar anaknya selama PJJ.
"Lalu, ketika pendapatan orang tua kesulitan keuangan selama pandemi covid ini, anak-anak akhirnya berganti profesi, tidak lagi sebagai siswa, tapi dia sudah menjadi pekerja serabutan membantu orang tuanya," ungkapnya.
Apabila tidak secepatnya anak kembali ke sekolah, menurut Huda, jumlah anak putus sekolah akan meningkat. Sebab, bisa saja banyak yang memilih tak lagi sekolah karena sudah merasa bisa menghasilkan uang dari membantu orang tuanya bekerja.
Berdasarkan survei, kata dia, sekitar 70 persen siswa justru sibuk mencari uang membantu orang tua selama PJJ.
"Ini catatan penting, kenapa kami mendukung supaya ini, jadi bulan Juli itu bayangan kami harus menjadi momentum. Anak-anak atau siswa mendapatkan suasana belajar dan sekolahnya lagi," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News