"Kami ingin moratorium (izin pendirian prodi) di bidang sosial," kata Menristekdikti Mohamad Nasir usai acara Workshop Nasional AMKI di Gedung D Kemenristekdikti, Jalan Pintu Senayan Satu, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 November 2018.
Sebaliknya, dunia kerja saat ini membutuhkan lulusan-lulusan bidang sains dan teknologi. Kemajuan ekonomi digital menuntut tenaga kerja terampil dan terlatih.
"Ini yang kami tekankan, sains dan teknologi," ujar mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Soal aturan jumlah dosen per prodi pun bakal disederhanakan. Setiap prodi dibolehkan memilki enam dosen yang terdiri dari dosen tetap maupun dosen tidak tetap.
"Dosen bisa tidak langsung enam per prodi, tapi adalah berapa jumlah dosen tetap dan tidak tetap. Tapi jumlahnya tetap sama," paparnya.
Khusus di prodi sains dan teknologi, aturan menjadi dosen tidak mudah. Nasir bilang, penyederhanaan aturan perekrutan dosen tidak tetap tak berjalan optimal.
"Kalau ilmu sosial mungkin mudah. Tapi sains, teknik, dan teknologi berat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id