Ilustrasi/Medcom
Ilustrasi/Medcom

Tata Cara Salat Rebo Wekasan, Doa Apa Saja yang Dibaca?

Citra Larasati • 19 Agustus 2025 16:05
Jakarta: Rebo Wekasan adalah rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah yang juga menjadi tradisi dalam budaya Islam Jawa.  Rebo Wekasan 2025 jatuh pada tanggal 20 Agustus.
 
Dalam kepercayaan tradisional, pada Rebo Wekasan dianggap sebagai hari penuh kesialan dan malapetaka yang membuat masyarakat melakukan ritual atau memanjatkan doa untuk menghindari bencana atau nasib buruk.

Sejarah Rebo Wekasan 

KH Maimoen Zubair atau biasa disapa Mbah Maimoen menjelaskan sejarah penamaan “Rebo Wekasan”. Mbah Maimoen menjelaskan, istilah Rebo Wekasan berkaitan dengan awal proses penciptaan bumi.
 
Menurut Mbah Maimoen bumi diciptakan oleh Allah swt dalam empat hari, yaitu pada hari Ahad, Senin, Selasa dan Rabu. Itu yang membuat hari Rabu menjadi Rebo Wekasan, atau hari terakhir menciptakan bumi.

Mbah Maimoen mengutip pendapat para ahli tasawuf menganjurkan pada Rebo Wekasan untuk memanjatkan doa. Sebab para ulama ahli tasawuf mengatakan akan diturunkan bala’ pada hari tersebut.
 
“Di hari Ahad Senin Selasa dan Rabu itu bagian penciptaan bumi, makanya Rabu diberi Rebo Wekasan itu waktu berdoa, sebagian ulama ahlu kasyaf mengatakan, pada hari Rebo Wekasan itu tempat tumpuan bala dan cobaan,” jelas Mbah Maimoen dikutip dari laman NU Online, Selasa, 19 Agustus 2025.
 
Asal nama Rebo Wekasan karena terjadi di bulan Safar. Dalam bahasa Arab, Safar memiliki arti kuning dan menurut Mbah Maimoen sesuatu yang kuning dalam tradisi Arab diartikan sebagai sesuatu yang pucat, jadi pucat diartikan sebagai kekosongan.
 
Dapat diartikan bulan Safar sebagai bulan diciptakanya bumi. “Dinamakan Rebo Wekasan karena bulan Safar, Safar itu (artinya) kuning, setiap yang kuning itu artinya pucat menurut orang Arab, jadi seakan-akan bulan yang kosong itu bulan Safar, seakan-akan Allah SWT menciptakan bumi itu pada bulan Safar. Kalau ingat kejadian penciptaan dikembalikan kepada Allah SWT maka akan selamat dari bahaya dan bala,” seru Mbah Maimoen.

Tata Cara Salat Rebo Wekasan

Mengingat Rebo Wekasan sebagai hari yang keramat, Mbah Maimoen menganjurkan kepada para santri untuk melaksanakan sholat Rabu Wekasan. 
 
Dilakukan empat rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali kemudian surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq dan An-Nas.
 
“Makanya kalau Rebo Wekasan disuruh salat empat rakaat membaca surat Al-Kautsar itu dibaca 17 kali kemudian membaca surat Al-Ikhlas 5 kali, dan Al-falaq dan An-Nas,” terang kiai asal Rembang tersebut.
 
Baca juga:  Apa Itu Rebo Wekasan? Begini Rabu Terakhir di Bulan Safar Dalam Pandangan Islam

Dalam kitab Kanz al-Najah wa al-Surur disebutkan, melaksanakan sholat Rebo Wekasan diperbolehkan dengan syarat bukan niat murni untuk Rebo Wekasan melainkan diniati sholat sunnah mutlak.
 
Tata cara salat Rebo Wekasan:
  1. Niat salat sunnah mutlak 2 rakaat
  2. Membaca Al-Fatihah dan setelah itu membaca Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas di setiap rakaat
  3. Setelah salam, membaca doa
Shalat sunnah mutlak dua rakaat dilakukan dua kali (4 rakaat) Melaksanakan sholat sunnah ini merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah swt agar diberikan perlindungan dari segala bahaya yang akan terjadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan