Ilustrasi kuliah. DOK Medcom
Ilustrasi kuliah. DOK Medcom

Pencairan Beasiswa dari Negara Lain Tak Pernah Telat Seperti Indonesia

Ilham Pratama Putra • 14 Agustus 2024 10:09
Jakarta: Keterlambatan pencairan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) sudah sering terjadi.
Penerima BPI di Queen’s University Belfast, Northern Ireland, United Kingdom (UK), Taufiq Effendi, meminta pemerintah mengevaluasi pencairan beasiswa.
 
Mahasiswa S3 itu membandingkan proses pencairan beasiswa dari negara lain dengan Indonesia. Menurutnya, pencairan beasiswa di negara lain tak pernah terjadi isu keterlambatan.
 
"Saya juga pernah terima beasiswa dari pemerintah Australia, juga Inggris. Itu bahkan belum bikin laporan, saya sudah pencairan, enggak pernah ada masalah delay, tiap dua minggu selalu cair," ungkap Taufiq kepada Medcom.id, Rabu, 14 Agustus 2024.

Taufiq menyebut keterlambatan pencairan beasiswa merupakan isu lama. Sebelum peretasan pada Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS), pencairan beasiswa BPI sudah kerap terlambat.
 
"Pencairan telat itu sudah cerita lama, entah kenapa seperti itu. Jadi apakah berhubungan dengan kasus peretasan itu, saya enggak tahu apakah memang ada hubungannya atau tidak," kata Taufiq.
 
Dia mengatakan kasus peretasan malah membuat pencarian BPI menjadi benang kusut. Hingga saat ini, belum ada pencairan biaya hidup atau living allowance dari BPI.
 
"Dengan adanya peretasan ini, makin parah ini. Sudah dua bulan berarti biaya hidup enggak turun, kami kesulitan kebutuhan, biaya rumah, dan lain-lain," beber dia.
 
Biaya hidup penerima beasiswa BPI cair setiap tiga bulan sekali. Penerima beasiswa mesti mengajukan laporan perkembangan studi supaya biaya hidup bisa cair.
 
"Jadi untuk pencairan Juli, Agustus, September dari satu bulan sebelumnya kita sudah bikin laporan untuk masukkin pengajuan. Tapi sampai sekarang sudah tiga bulan belum ada kabar," ungkap dia.
 
Dia merasa janggal atas keterlambatan yang terjadi. Sebab, hal ini tak sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
 
Taufiq juga mengsangsikan proses review pencairan beasiswa. Taufiq yang merupakan mahasiswa penyandang disabilitas harus mengajukan tiga tipe pengajuan berbeda.
 
"Jadi saya buat pengajuan untuk pertama biaya hidup, tunjangan pendamping disabilitas, dan tunjangan keluarga. Repotnya ini pengajuan yang berbeda di-review pula dengan waktu yang berbeda-beda. Jadi tidak sekalian yang akhirnya pencairannya pun terpisah-pisah," beber dia.
 
Hal itu membuat tunjangan yang diterima Taufiq lebih lama ketimbang mahasiswa lain. "Saya itu yang paling lama cairnya dari yang lain karena itu tadi," ungkap dia.
 
Baca juga: Peretasan PDNS 2 Bikin Pencairan Beasiswa BPI Tertunda, Mahasiswa di Eropa Menjerit

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan