Sekertaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Ardha (kedua dari kiri) dan Plt Kepala Indonesia Heritage Agency, Ahmad Mahendra (kedua dari kanan) dalam konferensi pers IHA. Medcom.id/Renatha Swasty
Sekertaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Ardha (kedua dari kiri) dan Plt Kepala Indonesia Heritage Agency, Ahmad Mahendra (kedua dari kanan) dalam konferensi pers IHA. Medcom.id/Renatha Swasty

Indonesian Heritage Agency, Upaya Transformasi Museum dan Cagar Budaya Jadi Lebih Hidup

Renatha Swasty • 16 Mei 2024 15:40
Yogyakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong pemajuan museum dan cagar budaya. Salah satunya lewat pendirian Badan Layanan Umum (BLU) Indonesia Heritage Agency.
 
Sekertaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Ardha, menjelaskan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan mengamanatkan reformasi kelembagaan dan penganggaran di bidang kebudayaan. Sehingga perlu menguatkan organisasi agar lincah.
 
"Salah satunya penggabungan beberapa organisasi museum menjadi disebut museum dan cagar budaya yang nanti akan di bawah Badan Layanan Umum. Upaya ini lebih kepada museum bergerak lebih profesional, lincah sehingga bisa menghasilkan layanan lebih sempurna, maksimal kepada masyarakat," kata Fitra dalam konferensi pers di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Kamis, 16 Mei 2024.

Fitra menuturkan ada 18 museum dan 34 cagar budaya nasional yang bakal dikelola di bawah organisasi BLU Indonesia Heritage Agency. Nantinya, museum dan cagar budaya bakal dikelola lebih baik agar bisa bermanfaat.
 
Plt Kepala Indonesia Heritage Agency, Ahmad Mahendra, menjelaskan pemajuan museum dan cagar budaya mesti segera dilakukan. Sebab, Indonesia sudah ketinggalan.
 
Pemajuan itu di dalamnya ada upaya pelidungan, pengembangan, dan pemanfaatan sekaligus pembinaan. Mahendra menyebut selama ini semuanya serba tanggung baik pelindungan maupun cara melindunginya kurang maksimal.
 
"Di sini lah upaya kolaborasi ini untuk peningkatan pelindungan terutama pelestarian tetapi kita juga masyarakat dapat manfaat dari pemanfaatan aset kita," tutur dia.
 
Sehingga, kata dia, museum-museum bisa relevan dengan semua pihak. Adapun, IHA mengusung tagline Reimajinasi, yakni museum tidak lagi sebagai tempat penyimpanan benda-benda koleksi saja.
 
"Tapi juga bagaimana bisa hidup, bisa bicara, bisa berkomunikasi bahkan dengan pemiliknya bahkan masyarakat luas," tutur dia.
 
Baca juga: Revitalisasi KCBN Muara Jambi, Hidupkan Kembali Nilai Budaya 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan