Lebih dari 350 desa di Indonesia telah menerima manfaat dari program Pemajuan Kebudayaan Desa sejak digelar pada 2021. Melalui program ini, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan memiliki kemampuan menyusun perencanaan pembangunan desa berbasis kebudayaan yang dirumuskan dari bawah (bottom up-policy) karena kebudayaan Indonesia berhulu dan bermuara di desa.
“Pemajuan Kebudayaan Desa itu kewajiban. Pembangunan desa sejatinya merupakan proses memajukan kebudayaan,” ujar Staf Ahli Menteri Desa PDTT Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Bito Wikantosa, saat pembukaan dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 November 2023.
Bito mengatakan kerja kebudayaan memerlukan kerja batin. Oleh karenanya, jangan hanya membangun fisik untuk desa-desa di Indoensia.
"Di desa yang damai ini, hati kami terpaut. Selamat berfestival, selamat memajukan kebudayaan desa!” kata Bito.
Rangkaian acara pembukaan dimulai di Pasar Budaya yang menyajikan ragam jajanan hasil produksi masyarakat desa setempat. Suasana Melayu sangat terasa dengan iringan irama Pak Pong dan Lebah Begantong.
Acara dilanjutkan di Sanggar Lingkaran yang merupakan pusat pendidikan karakter dan seni budaya. Puncak acara pembukaan dilaksanakan di Paruh Naga. Undangan menuju lokasi menggunakan delman dan odong-odong sebagai bagian dari ritual Turun Benih Kampoeng Lama.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengungkapkan desa Denai Lama dipilih untuk menunjukkan sinergi sebuah desa bergerak bersama untuk memajukan kebudayaan. Dia menyebut ini adalah wujud kerja bersama Kemendikbudristek dan Kemendes PDTT.
"Untuk ke depannya, Desa Denai Lama dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain. Pemajuan kebudayaan bisa mewujud sebagai pembangunan yang menyejahterakan warganya, dapat berupa bercocok tanam, distribusi pangan, atau pemulihan bibit,” kata Irini.
Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat dalam Festival Selayar Denai 2023, yaitu ketahanan pangan. Desa Denai Lama menyadari pengetahuan pangan lokal mulai menipis, bahkan hilang.
Masyarakat harus bersusah payah mendapatkan pengetahuan tersebut dari tetua yang semakin sedikit jumlahnya. Festival Selayar Denai 2023 membawa pesan sinergi bersama antara Kemdikbudristek dan Kemendes PDTT.
Sinergi ini berupaya menumbuhkembangkan, mengaktualisasikan potensi, dan mengonservasi kekayaan budaya yang dimiliki desa sebagai modal sosial ekonomi masyarakat. Hal tersebut dengan optimalisasi keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif, akuntabel, dan mengutamakan kepentingan bersama dalam tatanan sosial yang terstruktur dan kontekstual.
Kepala Desa Denai Lama, Parnu, mengungkapkan pihaknya membangun ekonomi warga melalui kearifan lokal dan kultur yang ada. “Sedikit demi sedikit, ekonomi warga tumbuh. Kini, setiap akhir pekan, desa kami ramai seperti Kota Medan. Banyak tetamu menikmati desa dengan sajian makanan yang kami hadirkan di Pasar Budaya. Transaksi bisa mencapai Rp200 juta dalam dua hari itu,” beber dia.
Festival Selayar Denai 2023 berlangsung pada 15-19 November 2023. Rangkaian festival ini akan menghadirkan beragam penampilan budaya, mulai dari pakpong, barongsai, tari Melayu, rebana, layar tancap, Pasar Budaya, makan berjambar, hingga pameran bermacam produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Denai Lama.
Baca juga: Program Pemajuan Kebudayaan Desa Dorong Potensi Lokal |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News