Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Banyak Imam di Pendidikan Tinggi Menyulitkan Pembangunan SDM

Ilham Pratama Putra • 19 Oktober 2022 10:50
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kesulitan melakukan merger perguruan tinggi swasta (PTS) kecil. Sebab, banyak PTS kecil lahir di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag). 
 
"Banyaknya imam di pendidikan tinggi ini menyulitkan kita membangun sinergi penataan SDM di masa depan," kata Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, dalam webinar Pendidikan Tinggi di Masa Depan, dikutip Rabu, 19 Oktober 2022.
 
Nizam menyebut Kemenag dengan perguruan tinggi keagamaan memperbanyak jumlah PTS di Indonesia. Sayangnya, PTS-PTS itu kemudian turut menggelar prodi-prodi umum.

Nizam menyayangkan sebab PTS itu akhirnya kontraproduktif. Dia menyebut kampus-kampus itu menjadi PTS kecil yang tak jelas mahasiswa, dosen, dan kualitasnya.
 
Padahal, Kemendikbudristek tengah memangkas jumlah PTS kecil. Caranya, memberikan dorongan merger kepada PTS kecil.
 
"Kita dorong PTS untuk merger, bahkan kita berikan Rp100 juta bagi PTS yang mau merger," sebut dia.
 
Nizam menyatakan dalam 2,5 tahun pihaknya telah mampu membuat 400 PTS kecil merger. Namun, saat bersamaan PTS kecil tidak turun.
 
"Hampir tiap hari saya menandatangani PTS merger, tapi kok angka enggak turun," tutur dia.
 
Baca juga: PTS Kecil Didorong Merger, Tapi Kok Jumlahnya Tak Berkurang?
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan