Deputi Pemeringkatan di Lembaga Penjaminan Mutu Adharul Mutaqin menjelaskan pencapaian peringkat pada edisi ini sedikit banyak dipengaruhi kondisi pandemi yang mengakibatkan pelaporan aktivitas yang mendukung SDGs menjadi kurang optimal.
“Ada banyak kuisioner yang harus diisi dalam impact ranking ini dan harus didukung dengan bukti aktivitas yang dilakukan. Namun, pandemi yang melanda menyebabkan aktivitas-aktivitas yang menjadi bukti partisipasi dalam mewujudkan SDGs belum terlaporkan dengan baik. Akibatnya skor total untuk 3 SDGs terpilih dan 1 SDG wajib tidak mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” kata Adharul, dikutip dari laman UB, Senin, 9 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa UB tetap berpartisipasi untuk terus melakukan upaya mewujudkan 17 SDGs. Akan tetapi pada pemeringkatan impact raking ini dipilih tiga skor SDGs tertinggi ditambah satu indikator SDG wajib yaitu SDG 17.
Pada edisi tahun 2022 UB memiliki skor tertinggi pada indikator No Poverty, Zero Hunger, dan Decent Work and Economic Growth. Indikator Life on Land yang pada edisi sebelumnya masuk sebagai skor tertinggi, pada saat ini UB berada pada ranking 101-200 dunia.
“Semoga capaian ini tidak mengurangi semangat dan partisipasi UB untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan 17 SDGs," tegas Adharul.
Baca juga: IPB University Masuk 50 Besar Dunia di THE University Impact Ranking 2022
THE Impact Ranking merupakan suatu pemeringkatan yang menunjukkan partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Indikator-indikator dikalibrasi secara cermat untuk dapat menghasilkan perbandingan yang komprehensif dan seimbang di empat bidang yang luas yakni penelitian, penatalayanan, penjangkauan, dan pengajaran.