"Penyempurnaan sistem pendidikan nasional harus sejalan dengan upaya peningkatan kualitas sejumlah sektor lainnya, seperti antara lain peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, serta perbaikan tata kelola dan kualitas tenaga pengajar," kata Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Juni 2022.
Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 yang baru dirilis pemerintah pada April lalu cukup mengejutkan. Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Kualitas pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik. Antara lain terkait pemahaman seputar literasi, numerasi dan karakter.
Pada asesmen kompetensi minimum (AKM) dalam hal literasi ditemukan fakta, satu dari dua peserta didik belum mencapai kompetensi minimum. Selain itu dalam numerasi, dua dari tiga peserta didik juga belum mencapai kompetensi minimun.
Selain AKM, hasil survei terkait karakter peserta didik menunjukkan kemandirian dan pemahaman terhadap kebinnekaan sangat rendah.
Menurut Rerie sapaan akrabnya, problem yang dihadapi sektor pendidikan nasional saat ini sangat kompleks. Baik dari sisi belum memadainya sistem pendidikan, maupun terkait kapasitas SDM-nya seperti tenaga pengajar dan infrastruktur pendukung pendidikan.
Beragamnya kemampuan setiap daerah dalam mengelola sektor pendidikan, ujar Rerie, juga menambah kompleksitas pengelolaan pendidikan di Tanah Air.
Peliknya masalah di sektor pendidikan nasional, kata Rerie, membutuhkan penanganan yang serius dari para pemangku kepentingan. Sehingga bisa mengurai berbagai persoalan yang ada, untuk kemudian segera dihadirkan solusinya.
Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) lewat pengajuan Rancangan Undang-Undang Sisdiknas, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga harus mampu menjawab persoalan yang dihadapi sektor pendidikan nasional.
Peningkatan kualitas dan pemerataan ketersediaan guru di Tanah Air, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu harus menjadi perhatian dan segera direalisasikan.
Menurut Rerie, dengan target Indonesia Emas 2045 memiliki SDM yang berdaya saing, sudah selayaknya percepatan pembenahan sektor pendidikan nasional menjadi yang utama. Selain upaya meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.
Sehingga, kata Rerie, keterlibatan masyarakat dan sektor swasta dalam pembangunan sektor pendidikan yang mampu mencetak SDM berdaya saing dan berkarakter, bisa menjadi salah satu langkah yang diambil dalam upaya mengakselerasi pencapaian target-target penting sektor pendidikan nasional.
Baca juga: Nadiem: Capaian QS WUR Kampus Indonesia Luar Biasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News