“Ini merupakan planetariun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang pertama di Indonesia,” ujar Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin, dilansir dari laman Kemenag, Rabu, 4 Mei 2022.
Menurut Fauzin, planetarium ini sudah dilengkapi dengan teknologi digital terbaik atau digistar 6. Menurut Fauzin, Planetarium UIN Walisongo ini juga menjadi planetarium universitas terbesar peringkat tiga di dunia dengan diameter mencapai 18 meter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gedung ini sudah menggunakan digital projector dengan kualitas 4.000 dan screen dome menggunakan teknologi nanosame.
“Kualitas Sound surround juga sudah 4.0 dolby surround dengan kapasitas kursi penonton mencapai 190 orang,” jelasnya.
“Gedung ini sekaligus menggabungkan fungsi observatorium dan planetarium,” sambungnya.
Apresiasi sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau gedung ini pada 26 September 2021. "Ini luar biasa. Saya kagum begitu masuk ruangan ini. Apalagi setelah menonton beberapa tayangan edukasi," kata Yaqut.
Yaqut bahkan mendorong sekaligus mendukung penyempurnaan gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini sebagai tempat edukasi sekaligus destinasi wisata. Oleh karenanya, Yaqut minta gedung tersebut dipersiapkan lebih lengkap dan tidak terburu-buru untuk diresmikan.
Baca juga: Pendaftaran Taruna Akmil Dibuka, Ingat Daftar Bebas Biaya
Hal senada disampaikan Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. Kepada Menag, Imam saat itu melaporkan bahwa gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini menjadi satunya-satunya planetarium di dunia pendidikan dan terbesar di PTKIN.