"Dalam hal ini dalam UTBK yang diujiakan tes potensi skolastik (TPS). Artinya menguji dan menilai anak secara potensi. Apakah mereka berasal dari sekolah yang baik atau tidak baik. Ini yang kami telusuri," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir di Gedung D Kemenristekdikti, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.
Selain TPS, UTBK juga menyajikan materi Tes Kemampuan Akademik (TKA). Dengan kedua tes ini diharapkan dapat lebih melihat potensi masing-masing anak sehingga ia bisa menakar jurusan apa yang paling tepat untuknya.
"Setelah anak itu mendapatkan nilai, maka dengan nilai ini mereka bisa mengukur diri. Saya cocok ambil jurusan apa, ini yang kami dorong di SBMPTN," kata Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Baca: Pengumuman Hasil SNMPTN, Cek Namamu di Sini!
Nasir melanjutkan, jika SBMPTN pertama gagal maka anak tersebut masih bisa mengikuti SBMPTN yang kedua. Perlu diketahui, UTBK 2019 memberi siswa dua kali kesempatan tes. Nilai terbaiklah yang dapat digunakan siswa untuk melamar ke PTN.
"Nanti akan diberikan kesempatan sekali lagi. Jika nilainya lebih baik pertama bisa digunakan yang pertama. Kalau lebih baik yang kedua bisa digunakan," tutur Nasir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News