Ada beberapa trik yang memudahkan mempelajari tabel perkalian. Caranya, menempatkan angka yang paling kecil terlebih dahulu. Ini akan membuat lebih mudah dijawab dengan benar.
Sebelum masuk ke tabel perkalian, penting untuk mengetahui apa itu perkalian bilangan bulat dan tanda operasi dalam bilangan bulat. Simak ulasannya berikut ini:
Pengertian perkalian
Dilansir dari jurnal E-JUPEKhu, menurut Ina Kurniawati (2004:5), perkalian adalah suatu cara pendek dan mudah untuk menulis dan melakukan suatu penjumlahan. Perkalian suatu penjumlahan yang ditulis secara singkat.Contoh, 3 kali tujuh berarti 7 ditambah 7 ditambah 7 atau tiga buah angka tujuh dijumlahkan secara bersama. Tujuh dikali delapan berarti 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 atau tujuh buah angka delapan dijumlahkan secara bersama-sama. Konsep ini harus dipahami oleh anak.
Menurut Darmin (1991:294). Perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Oleh karena itu untuk memahami konsep perkalian, maka harus menguasai konsep penjumlahan. Lambang yang dipergunakan dalam perkalian adalah tanda silang (x).
Operasi perkalian bilangan bulat
Melansir laman Ruangguru, operasi perkalian bilangan bulat biasanya dilambangkan dengan tanda silang (×) atau tanda titik (∙). Sebenarnya, secara konsep perkalian bisa dianggap sebagai bentuk penjumlahan berulang.Seperti, angka 3 dijumlahkan sebanyak 5 kali, maka 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15. Karena itu, kamu bisa mengubahnya ke dalam bentuk perkalian menjadi 3 × 5 = 15.
Baca juga: Bagini Cara Terbaik Belajar Matematika untuk Anak Menurut Penelitian |
Nah, setelah memahami perkalian, berikut ini tabel perkalian yang mesti kalian pahami:
Tabel perkalian 1-10
Perkalian 1
- 1×1= 1
- 2×1= 2
- 3×1= 3
- 4×1= 4
- 5×1= 5
- 6×1= 6
- 7×1= 7
- 8×1= 8
- 9×1= 9
- 10×1=10
Perkalian 2
- 1×2= 2
- 2×2= 4
- 3×2= 6
- 4×2= 8
- 5×2=10
- 6×2=12
- 7×2=14
- 8×2=16
- 9×2=18
- 10×2=20
Perkalian 3
- 1×3= 3
- 2×3= 6
- 3×3= 9
- 4×3=12
- 5×3=15
- 6×3=18
- 7×3=21
- 8×3=24
- 9×3=27
- 10×3=30
Perkalian 4
- 1×4= 4
- 2×4= 8
- 3×4=12
- 4×4=16
- 5×4=20
- 6×4=24
- 7×4=28
- 8×4=32
- 9×4=36
- 10×4=40
Perkalian 5
- 1×5= 5
- 2×5=10
- 3×5=15
- 4×5=20
- 5×5=25
- 6×5=30
- 7×5=35
- 8×5=40
- 9×5=45
- 10×5=50
Perkalian 6
- 1×6= 6
- 2×6=12
- 3×6=18
- 4×6=24
- 5×6=30
- 6×6=36
- 7×6=42
- 8×6=48
- 9×6=54
- 10×6=60
Perkalian 7
- 1×7= 7
- 2×7=14
- 3×7=21
- 4×7=28
- 5×7=35
- 6×7=42
- 7×7=49
- 8×7=56
- 9×7=63
- 10×7=70
Perkalian 8
- 1×8= 8
- 2×8=16
- 3×8=24
- 4×8=32
- 5×8=40
- 6×8=48
- 7×8=56
- 8×8=64
- 9×8=72
- 10×8=80
Perkalian 9
- 1×9= 9
- 2×9=18
- 3×9=27
- 4×9=36
- 5×9=45
- 6×9=54
- 7×9=63
- 8×9=72
- 9×9=81
- 10×9=90
Perkalian 10
- 1×10= 10
- 2×10= 20
- 3×10= 30
- 4×10= 40
- 5×10= 50
- 6×10= 60
- 7×10= 70
- 8×10= 80
- 9×10= 90
- 10×10=100.
(Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News