Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan PMB PTKIN perlu dimaknai sebagai alat untuk melihat transformasi psikologi, transformasi kesadaran, dan transformasi tingkat kematangan psikologis anak-anak muda. Dia meminta pimpinan PTKIN menjadikan PMB sebagai bagian transformasi psikologi anak.
“Jadikan PMB ini sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh lembaga pendidikan ini terhadap transformasi psikologi anak,” kata Nasaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 4 Desember 2024.
Peluncuran PMB PTKIN 2025 mengangkat tema “Change the World” di Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan. Nasaruddin menegaskan pentingnya menempatkan PMB PTKIN sebagai jalan mengubah dunia dengan melakukan inovasi di sektor pendidikan.
PTKIN perlu terus melakukan inovasi dengan menghadirkan program studi yang selaras dengan perkembangan zaman. Perguruan tinggi juga perlu berani melakukan evaluasi guna meningkatkan pendidikan tinggi berkualitas.
“Jika institusi ini ingin mengubah dunia, mulailah dari diri sendiri. Harus berani berpikir berbeda, memberikan berbagai inovasi dan berani melakukan evaluasi,” ujar dia.
Baca juga: Berprestasi di PMB PTKIN, Siswa Berpeluang Raih Beasiswa Indonesia Bangkit |
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengatakan PMB PTKIN merupakan langkah strategis membentuk sumber daya manusia berkualitas di berbagai aspek. “Kami harus bergegas lebih awal, bergerak lebih cepat untuk meresmikan PMB PTKIN tahun 2025 ini, karena persaingan antar kampus sungguh luar biasa ketatnya,” tegas Abu Rokhmad.
Ketua Panitia PMB PTKIN sekaligus Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah, mengungkapkan seleksi nasional di 2025 akan dilakukan melalui dua pola utama, yaitu Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
“Tema yang diangkat pada PMB PTKIN Tahun 2025 yaitu Change the World ini sangat relevan dengan perubahan dunia yang begitu cepat. Melalui PMB PTKIN 2025 ini, kami mengajak para mahasiswa PTKIN untuk mengubah dunia,” jelas Nyayu.
Sebanyak 58 PTKIN dan 1 PTN di seluruh Indonesia akan melaksanakan proses seleksi dengan menawarkan berbagai program studi. “Kuota penerimaan SPAN-PTKIN akan menampung 74.337 orang, sementara UM-PTKIN menyediakan kuota 91.557 orang,” beber dia.
Selain itu, terdapat jalur tambahan berupa PMB Mandiri di masing-masing perguruan tinggi yang memberikan kesempatan lebih luas kepada calon mahasiswa.
Proses pendaftaran jalur SPAN-PTKIN dimulai pada 6 Januari 2025 dan berakhir pada 25 Januari 2025. Sementara itu, pendaftaran UM-PTKIN dibuka mulai 22 April hingga 28 Mei 2025.
Informasi lebih lanjut tentang PMB PTKIN Tahun 2025 dapat diakses melalui laman resmi di www.ptkin.ac.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News