Padahal, rasio yang diharapkan WHO untuk jumlah dokter adalah satu dokter untuk seribu penduduk. Sementara itu, rasio ketersediaan dokter di Indonesia baru 0,47 per seribu penduduk.
"Kalau kita tidak melakukan apa-apa, kebutuhan ini baru tercapai 10 tahun yang akan datang," kata Dante dalam diskusi 10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional di YouTube FMB9ID_IKP, Selasa, 17 September 2024.
Dante menuturkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan akselerasi guna mencapai rasio ketersediaan dokter yang diharapkan WHO. Pertama, membuka kuota besar untuk pendidikan dokter umum.
"Kedua membuka Fakultas Kedokteran baru dengan menggunakan sistem Academic Health Survey," jelas dia.
Ketiga, memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik di daerah. Namun, penerima beasiswa harus kembali ke daerah asalnya.
"Agar di tempat asalnya kebutuhan dokter terpenuhi," tutur Dante.
Sementara itu, jumlah ketersediaan dokter spesialis lebih buruk lagi. Rasio ketersediaan dokter spesialis saat ini 0,30 per seribu penduduk.
"Itu juga belum cukup. Sehingga kita melakukan kegiatan juga untuk memberikan beasiswa," papar dia.
Baca juga: Tutup Potensi Bullying, Kemenkes Tegaskan Fokus Perbaiki Sistem Pendidikan Kedokteran |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News