Namun ternyata, tidak semua bahasa di dunia memakai sistem alfabet seperti itu. Dilansir dari India Today, Bahasa Mandarin dan Jepang justru mempunyai cara sendiri dalam menulis dan membaca.
Bahasa Mandarin tidak mengenal alfabet sama sekali. Sebagai gantinya, bahasa ini menggunakan karakter, simbol yang masing-masing mewakili makna, dan kadang juga bunyi.
Kalau dalam bahasa alfabetis kita menulis K-U-C-I-N-G, dalam Mandarin cukup satu karakter untuk menggambarkan 'kucing'. Karakter-karakter ini awalnya muncul dari gambar sederhana di tulang dan perunggu ribuan tahun lalu, yang menggambarkan benda atau ide tertentu.
Menariknya, setiap karakter dibentuk dari bagian-bagian kecil yang disebut radikal, semacam petunjuk tentang arti atau pelafalan.
Jumlah karakter Mandarin memang luar biasa, lebih dari 50.000 tercatat hingga kini. Tapi untuk membaca koran atau pesan sehari-hari, seseorang hanya perlu menguasai sekitar 3.000 karakter. Tetap jauh lebih banyak dibandingkan dengan 26 huruf alfabet, tapi cukup untuk membuka dunia literasi Mandarin.
Bahasa Jepang sering disamakan dengan Mandarin karena sama-sama tidak menggunakan alfabet, tapi sistem tulisannya justru lebih kompleks. Bahasa ini memakai tiga jenis aksara sekaligus, yakni:
- Kanji, karakter yang diambil dari Mandarin dan mewakili makna.
- Hiragana, sistem suku kata untuk kata-kata asli Jepang.
- Katakana, juga sistem suku kata, tapi digunakan khusus untuk kata serapan dan nama asing.
Selain logografis seperti Mandarin dan silabik seperti Jepang, ada juga sistem lain yang tak kalah unik:
- Abjad, seperti bahasa Arab dan Ibrani, yang umumnya menuliskan huruf konsonan saja, sementara vokalnya dipahami dari konteks.
- Abugida, seperti aksara Devanagari pada bahasa Hindi, yang menambahkan tanda vokal pada huruf konsonan dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id