"Penghasilan guru swasta sangat minum. Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye DKI itu gajinya Rp4,2 juta, tapi, guru swasta di DKI masih ada yang bergaji Rp1 juta," kata Imam dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR melalui konferensi video, Kamis, 18 Juni 2020.
Imam menegaskan, guru mengemban tugas yang amat besar. Salah satunya, mencerdaskan anak bangsa, yang menjadi beban guru untuk mencapai cita-cita bangsa. "Tugasnya mencerdaskan anak bangsa, tapi kesejahteraan guru belum diperhatikan," lanjutnya.
Dia menyebut kualitas guru akan dipertaruhkan karena belum tercapainya kesejahteraan. Imam merasa sedih ketika kesejahteraan guru ini masih saja menjadi masalah yang tak kunjung dituntaskan.
"Hati saya sering nangis itu di DKI. Belum lagi di daerah masih ada guru swasta yang digaji Rp300 ribu," ungkapnya.
Dia berharap permasalahan ini dapat diselesaikan. Mengingat, sejatinya dana untuk pendidikan itu tergolong besar, terlebih di DKI Jakarta.
"Padahal APBD di Jakarta itu Rp17 triliun untuk pendidikan. Bagaimana kita caranya menuntut mutu pembelajaran yang baik ketika kesejahteran guru swasta sangat jauh tertinggal," terangnya.
Baca: Kurang Diperhatikan, Kemendikbud Diminta Buka Direktorat Sekolah Swasta
Permasalan ini kian besar mengingat banyaknya sekolah swasta yang ada di DKI Jakarta. Menurut dia, 60 persen sekolah di DKI Jakarta merupakan swasta, sebanyak 10 persen di antaranya sekolah swasta 'papan atas'.
"Papan menengah 30 persen, dan papan bawah yang paling kesulitan terutama dalam membayar guru jumlahnya 60 persen," tutup Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News