Kampus IPB. Foto: IPB/Humas

IPB Berhasil Kurangi Ketergantungan Pemasukan dari UKT Mahasiswa

Ilham Pratama Putra • 24 Mei 2024 12:02

Jakarta: Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diharapkan tak menjadikan mahasiswa sebagai tulang punggung pembiayaan operasional kampus. Terlebih bagi PTN Berbadan Hukum, dengan otonomi yang dimiliki, semestinya dapat lebih leluasa dalam mencari pemasukan alternatif melalui optimalisasi sumber daya maupun riset.

PTN pun diharapkan kreatif mencari sumber pendanaan lainnya. Sehingga tidak ada ketergantungan pada pemasukan yang bertumpu pada UKT mahasiswa.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan, penghimpunan dana untuk operasipnal kampus yang berasal dari penerimaan UKT mahasiswa terus berkurang. Hal itu tak lepas dari upaya IPB mengembangkan dan mencari sumber pendanaan lainnya di luar UKT.

"Rata-rata penerimaan UKT per mahasiswa 2023 sebesar, 6.127.000. Sedangkan di 2024 sementara 5.637.000," jelas Arif kepada Medcom.id, Jumat, 24 Mei 2024.

IPB pun, kata Arif, mampu memperbesar kuota mahasiswa miskin di 2024. Berdasarkan data sementara, total mahasiswa miskin yang kuliah di IPB sebanyak 1.246 atau 35,53 persen dari total mahasiswa yang diterima.

Berikut data penerimaan mahasiswa baru 2024 sementara di IPB:

Total Mahasiswa 2024: 3. 507 sementara dari jalur SNBP.
Mahasiswa penerima KIP-K: 680 mahasiswa (19.39%)
Mahasiswa dengan UKT:

Kelompok 1: 16 mahasiswa (0.46%)
Kelompok 2: 34 mahasiswa (0.97%)
Kelompok 3: 516 mahasiswa (14.72%)

Total mahasiswa tidak mampu: 1.246 mahasiswa (35.53%)

Berdasarkan persentase pada saat ini, IPB mampu menambah kuota untuk mahasiswa yang masuk kategori miskin. Di mana di tahun 2023 jumlahnya di angka 21 persen mahasiswa baru di IPB merupakan mahasiswa miskin. Angka ini sudah di atas target yang diberikan pemerintah pusat, yakni sebesar 20 persen kuota mahasiswa baru dari mahasiswa miskin.