Penggunaan alat evaluasi pembelajaran ini sangat diperlukan sebagai parameter pencapaian hasil belajar yang sudah dilaksanakan. Maka dari itu, lahirlah taksonomi dalam bidang pendidikan yang mampu membantu mengklasifikasikan tujuan pembelajaran serta pengukuran hasil belajar berdasarkan dengan kebutuhan ranah pekerjaannya masing-masing.
Apa itu taksonomi bloom? Yuk kita mengenal lebih jauh soal taksonomi bloom berikut ini:
Pengertian dan sejarah Taksonomi Bloom
Dilansir dari situs Pusdiklat, taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan berpikir mulai dari jenjang rendah hingga jenjang tinggi.Kata taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti mengklasifikasikan dan nomor yang artinya aturan. Apabila digabungkan, taksonomi bloom mengacu pada klasifikasi hierarkis berdasarkan dasar atau aturan.
Istilah taksonomi bloom ini pertama kali diterbitkan oleh seorang psikolog pendidikan bernama Benjamin Bloom pada 1956. Saat itu, Benjamin melakukan penelitian tentang kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.
Pada 2021, ada revisi oleh ahli aliran kognitivisme dan Krathwohl. Dari hasil revisi tersebutlah kemudian dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi ini dibuat hanya untuk kognitif dengan menggunakan kata kerja sebagai acuan.
Perbandingan taksonomi bloom dan revisi ranah kognitif
Taksonomi Bloom - Low Order Thinking Skills
- Pengetahuan
- Pemahaman
- Penerapan
- Analisis
- Sintesis
- Evaluasi
Revisi Ranah Kognitif - High Order Thinking Skills
- Mengingat
- Memahami
- Mengaplikasikan
- Menganalisis
- Mengevaluai
- Mengkreasi
Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi empat, yaitu:
- Fakta: Informasi yang menunjukkan fenomena dalam pembelajaran
- Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori
- Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunaannya
- Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan “thinking about thinking”
Tingkatan Taksonomi Bloom
Dilansir dari Pusdiklat, dari empat jenis pengetahuan, ranah kognitif taksonomi bloom terbagi lagi menjadi enam tingkat level pembelajaran. Taksonomi bloom versi revisi ini memperkenalkan lebih banyak kata kerja aktif di setiap tingkat untuk mengembangkan apa yang perlu dilakukan peserta didik. Tingkat pengetahuan tersebut dipresentasikan dalam bentuk piramida dengan tingkat dasar lebih luas dibandingkan dengan tingkat di atasnya.Hal ini menunjukkan semakin banyak orang yang berada pada tingkat pengetahuan lebih rendah. Kata kerja revisi taksonomi bloom diuraikan sebagai berikut:
- Mengingat: pembelajaran yang paling mendasar (meskipun dapat melibatkan informasi yang kompleks). Pada tingkat ini, peserta didik mungkin mengetahui terminology kunci untuk subjek tertentu, fakta dan angka yang relevan, sistem atau teori yang telah dikembangkan orang lain
- Memahami: orang tahu lebih banyak tentang apa sebenarnya arti dari informasi itu
- Menerapkan: pada tingkatan ini, pengetahuan digunakan dengan cara baru dan diterapkan untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks
- Menganalisis: melibatkan pemecahan informasi menjadi beberapa bagian untuk memeriksa secara individual dan untuk melihat bagaimana informasi tersebut berhubungan satu dengan lain
- Mengevaluasi: orang membuat penilaian tentang apa yang telah mereka temukan sejauh ini. Pada tingkatan ini memungkinkan mereka untuk membuat rekomendasi atau menyarankan ide-ide inovatif
- Membuat: pada tingkat akhir ini, orang dapat mengatur ulang informasi yang dimiliki kemudian menggabungkan dengan informasi yang didapatkan kemudian menciptakan sesuatu yang baru.
Itulah informasi soal taksonomi bloom. Semoga informasi ini bermanfaat yaa. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
| Baca juga: Intip 4 Kurikulum Kampus Luar Negeri Paling Beda dari Yang Lain |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News