Mahasiswa PENS Septian Agung Nugroho meraih medali Perak di ajang ASEAN Skills Competition (ASC) 2023 di Singapura. DOK Puspresnas
Mahasiswa PENS Septian Agung Nugroho meraih medali Perak di ajang ASEAN Skills Competition (ASC) 2023 di Singapura. DOK Puspresnas

Kisah Septian, Tinggalkan Dagang Angkringan Kini Wakili Indonesia di WorldSkills Competition 2024

Renatha Swasty • 17 Juni 2024 13:32
Jakarta: Septian Agung Nugroho tak menyangka mendapatkan kesempatan emas mewakili Indonesia di ajang bergengsi dunia WorldSkills Competition (WSC) di Lyon, Prancis pada 10-15 September 2024. Kesempatan itu didapat setelah berhasil meraih berbagai prestasi di bidang Mechatronics sejak lulus SMK.
 
Septian mengungkapkan perjalanan prestasinya bermula saat masa pandemi covid-19. Sehabis ujian nasional, alumni SMK Negeri 1 Jenangan, Ponorogo ini mendapat informasi soal seleksi Ajang Talenta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tahun 2021.
 
“Saat pandemi covid-19 sehabis ujian nasional di kampung saya, saya inisiatif buka usaha yaitu angkringan di tepi jalan raya. Kemudian, saya mendapat kabar ada seleksi LKS SMK di SMK Negeri 1 Jenangan pada bidang Mechatronics dan Industrial Control," beber Septian dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional, Senin, 17 Juni 2024.

Saat itu, Septian masih ragu. Tetapi, akhirnya keputusannya bulat mengikuti LKS SMK setelah mendapat wejangan dari Bapaknya.
 
"Wejangan dari Bapak saya ‘tugasmu itu sekolah bukan dagang, sudah tinggalin dulu angkringannya’ kata Bapak saya waktu itu,” kenang Septian.
 
Septian lalu memberanikan diri mengikuti Ajang Talenta LKS SMK yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ia tak pernah mengeluh meskipun harus menempuh perjalanan ke sekolahnya dengan jarak 32 km setiap harinya.
 
“Aku ingin sekali bersekolah di luar kecamatan yang notabene di kota waktu itu. Namanya anak kampung, akhirnya aku bersekolah di SMKN 1 Jenangan Ponorogo," beber dia.
 
Saat itu, Septian mengambil jurusan Teknik Otomasi Industri dengan durasi belajar 4 tahun. Selama 4 tahun, Septian mesti menempuh jarak 64 km pulang pergi setiap hari.
 
Pada 2021, Septian berhasil lolos seleksi untuk mewakili SMKN 1 Jenangan pada Ajang Talenta LKS SMK. Saat pandemi covid-19, proses latihan memakan waktu hampir 6 bulan.
 
Kesabarannya membuahkan hasil. Septian memperoleh medali perunggu pada bidang Mechatronics di LKS SMK Tahun 2021 yang diselenggarakan daring pada 24-30 Oktober 2021.
 
Dari situ, jalan prestasinya terbuka lebar. Ia diterima di kampus impiannya sebagai mahasiswa D4 Mekatronika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
 
Pada 2022, Septian berkesempatan mengikuti Seleksi Daerah (Selekda) ASEAN Skills Competition (ASC). Ia meraih Juara 1 pada Selekda ASC Tahun 2022.
 
Lalu, pada 2023 lagi-lagi Septian menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet Juara 1 Seleksi Nasional (Seleknas) ASEAN Skills Competition (ASC). Di tahun yang sama, Septian mewakili Indonesia pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) di Singapura dan berhasil menyabet medali Perak untuk Indonesia.
 
Kini, Septian sedang mempersiapkan diri sebagai kompetitor di ajang bergengsi dunia WorldSkills Competition (WSC) di Lyon, Prancis. Dalam beberapa bulan terakhir, Ia tengah mengikuti pembinaan di PT Festo untuk memberikan kontribusi dan prestasi maksimal bagi Indonesia.
 
“Kampus saya PENS juga memberikan saya kesempatan untuk ikut WSC ini tentunya. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada orang tua dan teman teman saya yang selalu mendukung saya sampai saat ini dan juga pasti atas rida dari Tuhan yang mengantarkan saya pada titik ini,” ungkap Septian.
 
Prestasi Septian tak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. Anak dari pasangan Suprianto yang merupakan wiraswasta dan Mistrini, ibu rumah tangga ini, selalu memperoleh doa dari orang tuanya.
 
Dalam beberapa tahun mendatang, Septian memiliki keinginan untuk menyumbangkan ilmu kepada adik-adik yang menekuni bidang mekatronika. Mimpinya yang lain adalah memperbaiki perekonomian kedua orang tuanya.
 
“Saya harus menyelesaikan kuliah saya. Saya juga ingin mengabdikan ilmu saya terkait dunia kompetensi mekatronika ini ke adik-adik dan orang yang membutuhkan. Saya berharap setelah lulus sudah dapat kerja di pemerintahan dan instansi. Yang penting saya bisa kerja dulu dan meningkatkan ekonomi keluarga dulu,” ucap Septian.
 
Septian memberikan pesan kepada mahasiswa lain untuk tidak takut bermimpi sejauh apa pun.
Terpenting, juga sealu berusaha untuk mewujudkan mimpi itu.
 
“Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Entah dari mana datangnya itu. Yang penting lakukan yang terbaik yang ada di depan kita. Kita juga harus selalu berusaha maksimal dan jangan pantang menyerah. Ketika sudah terwujud jangan lupa bersujud,” pesan dia.
 
Tahun ini, Indonesia kembali mengikuti ajang WorldSkills Competition (WSC) di Lyon, Prancis. WSC merupakan ajang kompetisi tingkat dunia yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh WorldSkills International (WSI) dengan fokus meningkatkan kompetensi kejuruan.
 
Indonesia akan mengirimkan peserta pada 11 bidang lomba, yaitu Mechatronics, Industry 4.0, Hairdressing, Industrial Control, IT Network Systems Administration, Heavy Vehicle Technology, Autonomous Mobile Robotics, Electronics, Refrigeration and Air Conditioning, Restaurant Service, dan Rail Vehicle Technology (disponsori PT Kereta Api Indonesia).
 
Baca juga: Orang Pertama yang Kuliah di Keluarga, Putri Tembus PENS Lewat SNBP 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan