Tangkapan layar video viral dosen UIM yang meludahi kasir swalayan di Makassar. (dok. Istimewa)
Tangkapan layar video viral dosen UIM yang meludahi kasir swalayan di Makassar. (dok. Istimewa)

Tindak Tegas Aksi Arogan, UIM Makassar Pecat Dosen yang Viral Ludahi Kasir Swalayan

Muhammad Syahrul Ramadhan • 30 Desember 2025 22:11
Jakarta: Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Ghazali mengambil langkah drastis dengan memberhentikan secara tidak hormat salah satu oknum dosennya, Amal Said. 
 
Keputusan ini merupakan buntut dari video viral yang memperlihatkan tindakan arogan oknum tersebut saat meludahi seorang kasir di sebuah swalayan di Makassar.
 
Rektor UIM, Muammar Bakry, menegaskan bahwa Amal Said diberhentikan secara tidak terhormat karena tindakannya dinilai melanggar kode etik sebagai dosen dan mencoreng nama baik institusi, yaitu Universitas Islam Makassar (UIM) Al–Ghazali.

“Kami merespons tegas. Tindakan tersebut sangat tidak etis dan jauh dari nilai kemanusiaan. Yang bersangkutan resmi kami berhentikan sebagai dosen UIM,” ujar Muammar.
 
Amal Said kini dikembalikan ke LLDIKTI Wilayah IX karena berstatus sebagai ASN yang diperbantukan. Dosen yang bergelar Doktor ini juga terancam pidana setelah korban yang merupakan pegawai swalayan melaporkan tindakannya ke Polsek Tamalanrea, adapun laporan tersebut berisi dugaan penghinaan.
 
Keputusan ini diambil korban setelah video Amal Said yang mengamuk di swalayan tempat dirinya bekerja di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, beredar di berbagai platform media sosial. 
 
Dalam video yang tersebar di berbagai platform media sosial, terlihat pelaku, Amal Said tampak emosi dan meludahi kasir yang bernama Ningsi lantaran dirinya tidak terima ditegur saat mencoba untuk menyerobot antrean kasir.
 
​Baca juga: Efek Kekurangan Dosen: yang Masuk Masa Pensiun Bakal Diaktifkan Lagi

 
Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muh Yusuf Mattara, mengonfirmasi adanya laporan diduga penghinaan yang dilakukan pelaku dari Ningsi.
 
“Telah terjadi tindak pelanggaran penghinaan, diduga meludahi salah satu karyawan di Toko Satu Sama. Awalnya pelanggan (pelaku) tidak melakukan antrean, lalu ditegur oleh kasir. Kebetulan pelaku tidak terima, kemudian meludahi kasir,” ujar Kompol Yusuf.
 
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi seluruh civitas akademika di Indonesia. Integritas seorang pendidik tidak hanya diuji di dalam ruang kelas melalui materi kuliah, tetapi juga diuji di ruang publik melalui interaksi sosial harian. Kehilangan kendali emosi dan perilaku semena-mena terhadap orang lain terbukti dapat menghancurkan karier akademik yang telah dibangun bertahun-tahun dalam sekejap.
 
(Fany Wirda Putri)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan